Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Wamildan Tsani di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (19/11/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Pandjaitan, mengaku telah melakukan komunikasi dengan perusahaan pesawat asal China, Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC). Garuda Indonesia disebut tertarik membeli pesawat tipe C919 dari COMAC.

“Kalau komunikasi sudah dimulai. Kalau komunikasi sudah dimulai,” kata Wamildan di Kementerian BUMN, Kamis (2/1).

Wamildan belum memastikan kapan pesawat tersebut dapat beroperasi di Indonesia. Menurutnya, masih ada proses yang cukup panjang untuk mewujudkan rencana pembelian pesawat tersebut.

“Kalau sampai betul-betul pesawatnya kita operasikan, kan itu masih prosesnya panjang sekali,” kata Wamildan.

“Sampai sekarang mungkin itu masih menjadi kajian kami, ya. Sampai sekarang masih dalam kajian kami. Saya belum bisa jawab,” sambungnya.

Di samping itu, Wamildan mengatakan, perseroan menargetkan adanya penambahan 20 pesawat pada tahun 2025. Namun, ia belum bisa menyebutkan merek dari pesawat tersebut.

“Garuda Indonesia tahun ini kami targetnya menambah pesawat, target ya, sekali target, sampai 20 pesawat,” katanya.

Wamildan mengungkapkan, perseroan masih mencari pesawat yang tersedia, baik baru maupun bekas. Meski demikian, Garuda Indonesia akan kedatangan dua pesawat baru di bulan Januari 2025 dengan merek Boeing. Kemudian di bulan Februari 2025, Garuda Indonesia akan operasikan satu lagi tambahan pesawat dengan jenis 737.

“Kita akan mencari pesawat yang available, baik baru maupun yang second. Jadi Januari ini kita kedatangan dua pesawat lagi Boeing, dan di Februari nanti kita operasikan satu lagi tambahan (jenis) 737. Harapannya nanti total sampai 2025 kita bisa mencapai sampai 20 pesawat,” kata Wamildan.

By admin