Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan tren penguatan di awal tahun, Jumat (3/1). Pada perdagangan Kamis (2/1) IHSG ditutup menguat 83,30 poin atau 1,18 persen ke posisi 7.163,20.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, IHSG sedang berada di awal wave B dari wave (2), memberikan peluang untuk melanjutkan penguatan hingga menguji level resistance berikutnya.
“IHSG masih mampu bertahan di atas level 6.931 sebagai support utama. Dengan demikian, posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave B dari wave (2), sehingga ada potensi untuk melanjutkan penguatan ke rentang 7.162-7.421,” kata Herditya dalam prediksinya, Jumat (3/1).
Dia memproyeksi, level support IHSG berada di 6.931 dan 6.843, sedangkan resistance di level 7.182 dan 7.263. Herditya juga menyoroti beberapa saham yang direkomendasikan untuk skema buy on weakness. Antara lain ADRO, ASII, BUMI, dan TLKM.
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengungkapkan, IHSG mencatat resistance breakout di level 7.150, yang didukung oleh pelebaran positive slope pada indikator MACD.
“Penguatan ini memperkuat indikasi bullish reversal sejak 30 Desember 2024. IHSG berpotensi menguji MA20 di level 7.213 pada perdagangan Jumat (3/1),” kata Valdy.
Ia juga menyoroti data ekonomi eksternal yang kurang solid dapat menjadi sentimen positif bagi IHSG. Dari Amerika Serikat, pasar masih menunggu dampak dari pemangkasan suku bunga acuan The Fed (FFR) pada September dan Desember 2024.
Sementara itu, di Eropa, tingkat pengangguran Jerman diperkirakan meningkat menjadi 6,2 persen, dan data BoE Consumer Credit menunjukkan kenaikan sebesar 1,2 miliar GBP pada November 2024.
“Data eksternal yang kurang solid dapat meredam tekanan jual di pasar domestik, sehingga memberikan ruang bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan,” ungkapnya.
Valdy merekomendasikan beberapa saham unggulan, yaitu BBNI, BBCA, BMRI, EMTK, dan MNCN.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.