Jenis
“Ada pusat pelatihannya di mana ada simulator untuk pilot, untuk awak kabin bahkan, simulasi kabin ketika pesawat mengalami turbulensi, simulasi ketika pesawat mengalami guncangan-guncangan, bahkan simulasi ketika pesawat harus melakukan pendaratan darurat. Ini yang saya tidak melihat di pabrikan lain yaitu simulasi kabin,” lanjutnya.
Maka dari itu Ia tidak meragukan komitmen COMAC terhadap aspek keselamatan. Alvin melihat COMAC dapat mengisi ruang kosong industri pesawat karena keterbatasan yang dimiliki Boeing dan Airbus saat ini.
“COMAC ini merupakan kandidat untuk juga untuk mengisi ruang kosong yang sekarang dialami karena keterbatasan kapasitas produksi Boeing dan Airbus. Jadi selain Boeing dan Airbus, ada Embraer, kemudian ini COMAC juga mencoba mengisi ruang yang kosong itu atau ada celah pasar Karena keterbatasan kapasitas produksi Airbus dan Boeing,” pungkasnya.