Ilustrasi mie lethek. Foto: Shutterstock

Pemerintah Kabupaten Bantul belum lama ini memecahkan rekor MURI. Sebanyak 7 kelompok Petani Wanita Bantul membuat sajian mi lethek dalam porsi terbanyak.

Ibu-ibu tersebut menyajikan sebanyak 5.364 pincuk mi lethek. Mereka membuat mi lethek di acara Festival Kuliner Mataraman 2024 yang digelar di Pantai Baru, Bantul, Yogyakarta, 25 Mei 2024.

Acara tersebut merupakan agenda tahunan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul yang bertujuan untuk mempromosikan kuliner khas Bantul sekaligus meningkatkan daya tarik wisata di daerah tersebut.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengaku bangga dengan pemecahan rekor tersebut. Kegiatan ini, menurut dia, tidak hanya mengangkat nama Bantul tetapi juga melestarikan dan memperkenalkan kuliner tradisional kepada generasi muda dan wisatawan.

Pembuatan Mie Lethek di Yogyakarta. Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO

“Kami sangat bangga bisa memperkenalkan mi lethek dalam skala besar dan mendapatkan pengakuan dari MURI,” kata Plt. Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo seperti dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Bantul, Kamis (4/7).

Mi lethek sendiri merupakan mi tradisional asli Indonesia yang berasal dari Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Mi ini terbuat dari bahan dasar tepung gaplek atau singkong kering yang dihaluskan dan pembuatannya masih sangat tradisional.

Dinamai lethek karena warna mi yang kusam, sebab tidak menggunakan pewarna dan pengawet. Dari segi rasa, mi lethek punya tekstur mirip bihun, dan biasa disajikan dengan cara digoreng maupun berkuah. Saat diolah, mi lethek akan ditambahkan kuah kaldu ayam, telur, suwiran ayam, potongan kol, dan tomat yang segar.

Selain itu, di tahun 2019, mi lethek juga masuk dalam Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI). Mi lethek terdaftar dengan nomor registrasi 201900951.

By admin