Luka ringan bisa dihadapi oleh setiap anak pasca sunat. Dengan pertolongan pertama yang tepat, merupakan cara terbaik untuk melindungi terhadap adanya kemungkinan infeksi.
Dokter sekaligus edukator, dr. Jauhar Nafies menekankan pentingnya untuk mengedukasi publik. Karena masih banyak mitos yang beredar seputar perawatan luka pasca sunat. Ia lantas membagikan tips perawatan luka.
“Ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk perawatan luka sederhana, yaitu Bersihkan, Lindungi, dan Sembuhkan. Hal ini berarti, bila terjadi luka, selalu ingat untuk membersihkan luka dengan cairan antiseptik supaya tidak terjadi infeksi,” ungkap Jauhar saat ditemui Basra disela acara khitan atau sunat massal di Rumah Sunat dr. Mahdian, (5/7).
Jauhar melanjutkan, untuk memudahkan perawatan luka pasca sunat, bisa menggunakan antiseptik spray yang mengandung Polyhexamethylene Biguanide (PHMB) yang terbukti bisa membunuh bakteri dan mencegah infeksi.
Kemudian lindungi luka dengan plester luka, dan terakhir bila diperlukan penyembuhan yang lebih cepat bisa menggunakan salep luka.
“Setiap luka dapat terinfeksi bila tidak dibersihkan dengan benar. Membersihkan luka adalah langkah penting untuk proses penyembuhan luka secara optimal. Ketika kulit terluka, lapisan kulit pelindung menjadi rusak serta mengakibatkan kotoran dan bakteri dapat masuk ke dalam tubuh,” terangnya.
Ia menambahkan, setelah anak disunat, sebaiknya menghindari makanan yang bisa menimbulkan alergi dan dianjurkan mengkonsumsi makanan yang tinggi protein guna mempercepat kesembuhan.
Sunat merupakan salah satu prosedur medis penting yang memiliki manfaat kesehatan jangka panjang bagi anak-anak laki-laki. Sirkumsisi atau sunat adalah suatu proses memotong ujung kulup atau kulit yang menutupi penis. Selain menjaga kebersihan dan kesehatan, sunat juga dapat mencegah berbagai penyakit menular.