Sebanyak tiga orang pegawai museum Noguchi di New York dipecat pada Rabu (11/9). Pemecatan tersebut dilakukan karena ketiga orang memakai keffiyeh.
Keffiyeh merupakan kain penutup kepala khas Palestina. Kini, keffiyeh menjadi simbol solidaritas terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
Menurut keterangan pengelola museum ketiga pegawai itu melanggar aturan berpakaian.
Pada Agustus lalu, pengelola museum seni yang dibangun pematung Isamu Noguchi, mengumumkan larangan memakai aksesoris hingga pakaian yang dianggap punya pesan politik, slogan, atau simbol tertentu.
“Saat kami memahami tujuan di balik memakai kain itu untuk menunjukkan pandangan personel, kami mengakui pandangan seperti itu dapat mengasingkan segmentasi pengunjung kami yang beragam,” kata pengelola museum seperti dikutip dari Al-Jazeera.
Salah seorang pegawai yang dipecat, Natelie Cappellini, buka suara atas keputusan yang menimpa dirinya tersebut.
Cappelini mengatakan, para pemimpin museum melakukan politisasi terhadap perjuangan mendukung Palestina.
Diskriminasi atau kekerasan bagi pemakai keffiyeh di AS, setelah perang Gaza pecah, bukan pertama kali terjadi. Pada November lalu tiga siswa keturunan Palestina ditembak pria bersenjata di Vermont.
Dua dari tiga orang korban penembakan saat kejadian sedang memakai keffiyeh.
Laporan kantor berita Reuters, sejumlah pekerja sampai kehilangan pekerjaan lantaran sikapnya mendukung Palestina melawan agresi Israel di Gaza.
Pada Mei 2024 seorang suster di sebuah rumah sakit di New York City dipecat usai menyatakan, bahwa aksi Israel di Gaza adalah genosida.