Kabar mengenai anjloknya nilai tukar rupiah menjadi Rp 16.412 per dolar AS menjadi salah satu berita yang banyak dibaca di kumparanBisnis sepanjang Sabtu (15/6).
Selain itu, ada juga informasi mengenai pemanggilan PT Indonesia Tsinghan Stainless Steel (PT ITSS) dan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita imbas kecelakaan kerja di smelter Morowali.
Berikut rangkumannya:
Nilai Tukar Rupiah Kembali Anjlok, Kali Ini Sentuh Rp 16.412 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah ditutup dengan pelemahan 142 poin menjadi Rp 16.412 per dolar AS pada perdagangan Jumat (14/6). Pada Kamis, kurs rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp 16.270. Sementara jika dilihat dalam sepekan, rupiah melemah 1,33 persen dan 0,87 persen secara harian.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan penyebab pelemahan rupiah ini salah satunya dipengaruhi oleh penguatan dolar AS terhadap mata uang global, baik mata uang negara maju dan mata uang negara berkembang termasuk rupiah.
Kinerja dolar AS terhadap mata uang terindikasi dari indeks dolar dalam sepekan ini yang tercatat menguat sebesar 0,63 persen ke level 105,55. Pendorongnya adalah pelemahan mata uang euro, sterling, dan yen Jepang masing-masing 0,91 persen, 0,25 persen, dan 0,41 persen.
Selain dari faktor global berupa penguatan dolar AS, pemberitaan dari salah satu kantor berita asing terkait kenaikan rasio utang pemerintah berikutnya juga mempengaruhi pelemahan rupiah. Meskipun berita tersebut belum dapat bisa dikonfirmasi sumbernya.
Kebijakan belanja pemerintah ke depannya, yang dikhawatirkan cenderung lebih ekspansif pada masa pemerintahan mendatang sehingga defisit cenderung meningkat tajam.
Menperin Panggil PT ITSS dan IMIP Imbas Kecelakaan di Smelter Morowali
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita buka suara soal insiden meledaknya tungku smelter feronikel di PT ITSS, di kawasan PT IMIP, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, yang terjadi pada pukul 22.00 WITA, Kamis (13/6).
Insiden ini merupakan ledakan smelter kedua kali, setelah kejadian serupa terjadi pada Desember 2023. Agus bilang, Kemenperin telah meminta klarifikasi dari PT IMIP, akan tetapi kedua perusahaan tersebut berhalangan hadir lantaran tengah melakukan investigasi.
Meski berhalangan hadir, Agus mengatakan Kemenperin akan terus berkoordinasi dengan manajemen PT ITSS dan PT IMIP untuk memastikan ketaatan terhadap regulasi keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku. Langkah ini dilakukan untuk menegakkan standar yang tepat dalam industri smelter yang memiliki risiko tinggi.
“Bila diperlukan, Kemenperin akan melakukan inspeksi ke lokasi. Tim inspeksi dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebelumnya telah merekomendasikan perbaikan penting setelah ledakan fatal pada Desember 2023 yang menelan korban jiwa,” kata Agus dalam siaran pers Kemenperin, dikutip Sabtu (15/6).