Produk pertanian nasional. Foto: dok. Kementan

Sektor pertanian Indonesia semakin berkembang yang terlihat dari meningkatnya aktivitas ekspor buah dan rempah nasional selama periode Januari-Maret 2024.

Berdasarkan data Economist Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Kementerian Keuangan, ekspor produk buah-buahan mencapai USD 262,44 juta atau naik 65,37 persen secara year on year (yoy) dari USD 158,70 juta pada periode Januari-Maret 2023.

Di sisi lain, ekspor produk rempah mencapai USD 178,47 juta atau meningkat 13,58 persen apabila dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Hal ini menunjukkan bahwa buah-buahan dan rempah asal Indonesia menjadi incaran pasar internasional. Sekaligus, meyakinkan masyarakat akan kepastian dan juga harapan masa depan bangsa.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor produk buah-buahan pada 2023 berkontribusi sebesar USD 637,93 juta dengan total volume ekspor meningkat 10,28 persen (yoy) yang mencapai 1,20 juta ton.

Sedangkan, kontribusi ekspor rempah-rempah sebesar USD 613,79 juta dengan peningkatan volume hingga 26,75 persen yang mencapai 157,79 ribu ton.

Kepala Divisi NIA, Trade Finance & Financing (NTF) LPEI, Berlianto Wibowo mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong ekspor produk organik hortikultura ke berbagai negara, khususnya Eropa dan Amerika Serikat.

Selain itu, dia juga mendukung para pelaku usaha dalam negeri untuk meningkatkan skala ekspor mereka dengan terus mengembangkan usahanya melalui pemberian fasilitas PKE.

Hingga bulan April 2024, LPEI telah melakukan disbursement fasilitas PKE hingga Rp 15.2 triliun dengan total lebih dari 90 negara tujuan ekspor.

“Salah satu upaya dalam mendukung pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), LPEI memberikan dukungan melalui fasilitas PKE UKM,” kata Berlianto.

Sejalan dengan hal ini, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri, menegaskan Indonesia terus mendorong peningkatan produksi dan ekspor buah unggulan nasional melalui berbagai program yang dijalankan Kementan. Apalagi, menurut Kuntoro, Indonesia memiliki lahan pertanian subur yang dapat mendukung potensi ekspor buah dan rempah.

“Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman) juga terus mendorong petani buah dan rempah untuk meningkatkan produksinya sehingga ke depan bisa merambah ekspor dan merajai pasar internasional,” ujar Kuntoro.

Kuntoro menambahkan salah satu kegiatan Kementan saat ini adalah menyelenggarakan “A Day of Indonesia’s Hortus Colere: Indonesian Horticulture Go Global” sebagai rangkaian upaya pemerintah dalam mempromosikan produk horti Indonesia ke pasar internasional.

“A Day of Indonesia’s Hortus Colere ini bertujuan mendorong produk hortikultura dalam negeri menuju kancah global, serta mengangkat perekonomian para petani hortikultura Indonesia,” jelasnya.

Untuk diketahui, nilai ekspor produk hortikultura per April 2024 mengalami peningkatan hingga 35 persen apabila dibandingkan pada April tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa peluang ekspor produk hortikultura masih terbuka luas dengan ketersediaan produk yang berlimpah.

Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio

By admin