Masjid Agung Al Azhar menggelar salat Idul Adha hari ini, Minggu (16/6). Ini lebih awal dari jadwal pemerintah Indonesia.
Dalam khotbah yang disampaikan oleh khotib M. Anwar R. Prawira, ia mengingatkan pentingnya kesetaraan dan perlindungan terhadap kaum yang lemah. Khotbah tersebut menggugah kesadaran jemaah akan nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan dalam Islam.
Anwar memulai khotbahnya dengan menyebutkan dua tokoh penting dalam Islam, Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim AS, yang disebut dalam syariat haji dan kurban. Ia menekankan dari kedua nabi ini, Allah mengajarkan syariat haji dan kurban.
“Karena keagungan kemuliaan di sisi Allah, dua tokoh itu adalah Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim AS. Keduanya disebut dalam rangkaian,” kata Anwar.
Anwar mengingatkan pesan Nabi Muhammad SAW dalam haji wada, yaitu khotbah terakhir sebelum wafatnya. Ia menggambarkan suasana di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, di mana jutaan kaum Muslimin dari berbagai negara berkumpul dengan pakaian yang sama, menunjukkan kesetaraan di hadapan Allah SWT.
“Mereka mengenakan pakaian yang sama sebagai lambang kesetaraan di hadapan sang Pencipta,” ujarnya.
Anwar juga mengutip pesan Nabi Muhammad SAW yang mengingatkan umat Islam tentang tanggung jawab terhadap sesama manusia. Ia menegaskan bahwa nilai kemanusiaan universal harus dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih jauh, Anwar menyoroti berbagai bentuk penindasan terhadap kaum lemah yang masih sering terjadi. “Betapa banyak kasus kekerasan terhadap kaum buruh oleh tangan-tangan kuat, atau perlakuan tidak manusiawi kepada para pembantu oleh majikannya,” tegasnya.
Ia mengingatkan penindasan tidak berbeda dengan sistem perbudakan dari segi kemanusiaan. Nabi Muhammad SAW berpesan agar orang lemah diperlakukan dengan adil dan manusiawi.
Selain itu, Anwar menyampaikan betapa tegasnya Nabi Muhammad SAW dalam membela hak-hak orang lemah.
“Sungguh keras peringatan beliau, beliau tegas pembelaannya, begitu marah beliau kepada siapapun yang berbuat zalim pada orang yang lemah atau yang sengaja dilemahkan,” tandas dia.