Kepala DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Deddy Pranowo Eryono, mengatakan bahwa belum dicabutnya larangan study tour di sejumlah daerah mengakibatkan penurunan okupansi atau tingkat pengisian kamar (TPK) hotel di DIY.
Deddy mengatakan, penurunan okupansi hotel di Jogja mencapai 10 sampai 25 persen akibat larangan study tour di sejumlah daerah.
“Jadi larangan study tour ke luar daerahnya dari daerah lain seperti Jabar, DKI Jakarta, Jateng, yang belum dicabut menyebabkan okupansi turun 10 sampai 25 persen,” kata Deddy saat dihubungi Pandangan Jogja, Rabu (19/6).
Penurunan 10 sampai 25 persen itu menurut Deddy karena banyak sekolah yang menunda atau bahkan membatalkan reservasi hotel akibat larangan study tour tersebut.
Masalah ini menurut Deddy telah disampaikan kepada Direktur Pemasaran Dalam Negeri Kemenparekraf dalam sebuah forum PHRI di Bali beberapa waktu lalu.
“Dan menurut Beliau, Kemenparekraf sudah berkoordinasi dengan yang terkait yaitu Kemendagri, Kemendikbud, dan mendesak larangan tersebut segera dicabut,” ujarnya.