Pesawat Citilink gunakan bahan bakar SAF. Foto: Dok. Citilink

Maskapai penerbangan Citilink melakukan uji coba penggunaan bahan bakar Sustainable Aviation Fuel (SAF) melalui kerja sama dengan Pertamina Patra Niaga dalam ajang Bali International Air Show 2024, yang berlangsung pada 18-21 September 2024.

Pertamina Patra Niaga menyalurkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) kepada maskapai penerbangan Citilink pada perhelatan Bali International Air Show 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, sebagai bagian dari komitmen bersama terhadap peta jalan SAF yang ditetapkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Pesawat Citilink gunakan bahan bakar SAF. Foto: Dok. Citilink

Direktur Utama Citilink, Dewa Rai, mengatakan kemitraan dengan Pertamina Patra Niaga merupakan langkah strategis bagi Citilink dalam mendukung pengurangan emisi karbon, khususnya di sektor penerbangan yang semakin penting untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Pada tahap awal kerja sama ini, Citilink telah berhasil melakukan uplifting SAF sebesar 30 kilo liter (kl) untuk empat hari kegiatan selama penyelenggaraan Bali International Air Show 2024. Pencapaian ini menjadi langkah awal yang menunjukkan potensi besar SAF sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk masa depan penerbangan,” ujar Dewa Rai seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat (20/9).

Bahan Bakar SAF Pertamina

Citilink jalin kerja sama dengan Pertamina terkait penggunaan bahan bakar SAF. Foto: Dok. Citilink

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengatakan momen ini menandai bahwa Indonesia dapat beradaptasi dengan tuntutan bauran energi di industri penerbangan internasional, di mana saat ini SAF menjadi solusi jangka menengah bagi penerbangan untuk mengurangi jejak karbon, tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet.

Pertamina SAF telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy DirectiveEuropean Union (RED-EU).

Pesawat Citilink gunakan bahan bakar SAF. Foto: Dok. Citilink

Pertamina juga memastikan bahwa SAF ini aman digunakan, memenuhi standar yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM), dan terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Langkah baru menuju penerbangan berkelanjutan ini mampu mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil, sebab Pertamina SAF merupakan campuran dari bahan baku terbarukan yaitu Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah,” tambah Riva.

Lebih lanjut, Dewa Rai menjelaskan bahwa komitmen kami untuk mengurangi emisi karbon didukung sepenuhnya oleh Pertamina Patra Niaga.

“Kami berharap, di masa mendatang Pertamina Patra Niaga akan terus meningkatkan penggunaan SAF guna mendorong keberlanjutan industri penerbangan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat global,” pungkasnya.

By admin