Jemaah haji melaksanakan tawaf wada (tawaf perpisahan) mengelilingi Ka’bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Selasa (18/6/2024). Foto: AFP

Puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) baru saja selesai dilaksanakan. Hingga Kamis (20/6/2024) total jemaah haji yang wafat berjumlah 195 orang.

Jumlah tersebut berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), pada 20 Juni 2024, yang diakses jam 16.50 Waktu Arab Saudi (WAS). Rinciannya, 19 jemaah wafat di Madinah, 140 jemaah wafat di Makkah, dan 3 jemaah wafat di Jeddah. Pada puncak haji, 6 jemaah wafat di Arafah dan 27 jemaah wafat di Mina.

Dari total 195 jemaah wafat, satu merupakan jemaah haji khusus bernama Warsitun Darno berusia 56 tahun, wafat di Makkah, 19 Juni 2024 pukul 05.06 WAS.

Sementara data di hari yang sama pada tahun 2023, total ada 313 jemaah haji yang wafat, sekitar 63 di antaranya wafat di Arafah dan Mina.

Soal jumlah jemaah wafat yang lebih sedikit dari tahun sebelumnya itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan tidak mau berbicara nyawa dengan angka. Tetapi yang pasti jumlah jemaah wafat memang jauh lebih rendah. Hal itu karena usaha bersama dari jemaah dan juga pemerintah.

“Saya tidak mau bicara soal jemaah yang wafat dengan angka, sekali lagi ini soal nyawa. Rasanya bagaimana kalau bicara nyawa dengan angka. Tetapi bahwa jemaah yang wafat tidak banyak seperti tahun lalu, iya,” ucap Yaqut, Rabu (19/6/2024) malam.

Tentu hal ini, kata Yaqut, merupakan ikhtiar bersama, ikhtiar jemaah yang menjaga dirinya dengan baik, juga ikhtiar dari pemerintah dengan syarat istithaah kesehatan.

“Saya kira ini perkembangan yang baik dari kesehatan jemaah dan menekan angka kematian tadi,” katanya.

By admin