Ilustrasi ibu belanja di supermarket. Foto: PK Studio/Shutterstock

Saat berbelanja bahan makanan, banyak orang mungkin akan memilih produk segar karena mereka beranggapan bahwa itu lebih baik dan lebih sehat. Namun, tahukah Anda bahwa beberapa jenis makanan justru lebih baik jika dibekukan daripada dibeli dalam keadaan segar?

Ahli gizi asal Inggris, Rhiannon Lambert, mengungkapkan kepada Daily Mail bahwa prasangka terhadap makanan beku justru bisa merugikan dari segi nutrisi. Banyak orang menganggap makanan beku kualitasnya kalah dibandingkan dengan yang segar, karena dianggap kurang segar atau tidak sehat.

Namun, kenyataannya, proses pembekuan justru dapat membantu mempertahankan nilai gizi makanan. Setelah dipanen, sayuran dan buah-buahan biasanya dibekukan dalam waktu singkat, mengunci vitamin dan mineral yang penting.

“Saya sudah lama mengadvokasi manfaat makanan beku, tetapi saya merasa ide bahwa makanan beku bisa lebih bergizi daripada makanan segar belum dikenal luas, dan kita perlu melakukan lebih banyak upaya untuk menyebarkan pesan ini,” kata Lambert, penulis buku The Science of Nutrition, dikutip dari New York Post.

Ilustrasi memotong daging dengan pisau. Foto: Shutter Stock

Lambert juga ingin mengedukasi masyarakat bahwa tidak semua makanan beku bersifat tidak sehat. Misalnya, daging, ikan, brokoli, edamame, bayam, dan jagung manis beku justru lebih baik dalam hal menjaga nutrisi dibandingkan versi segarnya

“Kita perlu terus berupaya dan berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat ini agar orang-orang dapat membuat pilihan yang lebih tepat untuk diri mereka dan keluarga mereka,” katanya.

Menurut dia, daging segar bisa kehilangan nutrisi seiring waktu dan mungkin mengandung pengawet yang bertujuan untuk memperpanjang masa simpan. Jadi, ketika kamu membeli daging beku, maka kamu dapat membantu mempertahankan nutrisi dan rasanya lebih baik daripada daging segar.

Selain itu, asam lemak omega-3 pada ikan tetap terjaga bahkan setelah tiga bulan dibekukan. Pembekuan juga menjaga kualitas nutrisi ikan, seperti asam lemak sehat bagi jantung, sehingga memilih ikan beku adalah pilihan yang baik untuk kesehatan.

Pekerja menunjukan ikan hasil tangkapan di tempat bongkar muat Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zahman, Jakarta Utara, Kamis (8/8/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Berikutnya adalah brokoli. Menurut Lambert, pembekuan brokoli setelah dipanen dapat mengunci vitamin dan antioksidan penting, sehingga nutrisinya bertahan lebih lama dibandingkan brokoli segar. Brokoli beku bahkan mengandung lebih banyak riboflavin (vitamin B2), yang baik untuk kesehatan pencernaan dan otak.

Ada juga edamame. Edamame beku memiliki keunggulan lebih baik dibandingkan versi segarnya. Isoflavon yang terkandung dalam edamame dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan pemrosesan pada anak-anak, menjadikannya pilihan makanan bergizi untuk perkembangan otak.

“Edamame memiliki lebih banyak manfaat jika dibeli dalam keadaan beku,” kata Lambert kepada Daily Mail.

Selanjutnya adalah bayam. Bayam segar cenderung cepat layu dan kehilangan nutrisi setelah beberapa hari. Namun, bayam beku mempertahankan vitamin C dan folat lebih lama, sehingga dapat menjaga nilai gizinya dalam jangka waktu lebih lama.

“Membeli bayam dalam keadaan beku menjaga vitamin C dan folat lebih lama, mempertahankan nilai gizinya selama berbulan-bulan,” jelas Lambert.

Ilustrasi jagung manis Foto: dok.shutterstock

Makanan yang sebaiknya dibeli dalam kondisi frozen dibandingkan fresh adalah jagung manis. Sebab, kata Lambert jagung beku mengandung lebih banyak vitamin C dibandingkan jagung segar. Saat jagung manis dibekukan, sayuran ini berada di puncak rasa dan nutrisinya.

“Jagung beku mengandung lebih banyak vitamin C daripada jagung segar, dengan jagung segar kehilangan hingga 50% kandungan gulanya dalam waktu 12 jam setelah dipanen, membuat jagung beku menjadi pilihan yang lebih lezat,” jelasnya.

Meskipun makanan beku dapat menawarkan banyak manfaat nutrisi, penting untuk dicatat bahwa tidak semua makanan beku lebih sehat. Penelitian menunjukkan bahwa makanan dengan ultra proses, seperti makanan beku, dapat berisiko lebih tinggi untuk kesehatan, kematian dini, penyakit jantung, kanker kolorektal, obesitas, depresi, dan kondisi serius lainnya.

Ilustrasi Edamame. Foto: Shutter Stock

Ahli diet terdaftar, Angela L. Lago, menjelaskan kepada Fox News bahwa ada beberapa nutrisi yang harus diperhatikan ketika berbicara tentang makanan beku, terutama garam, gula, dan lemak tidak sehat.

“Makanan yang mengandung kelebihan dari nutrisi-nutrisi ini tidak hanya bersifat inflamasi, tetapi juga merupakan pendorong utama obesitas, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes,” ujarnya.

So, memilih sayuran beku, ikan, dan daging tanpa tambahan pengawet dan garam berlebih adalah langkah yang bijak untuk menjaga kesehatan.

By admin