Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin usai gelaran EPIC Sale 3.0 di Tangerang, Minggu (22/12/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengakui kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025 bisa picu inflasi.

Meskipun begitu, Airlangga menilai inflasi yang dipicu oleh kenaikan PPN tersebut tidak terlalu tinggi.

“Jadi tentu dari segi kenaikan (PPN 12 persen) ini pengaruh inflasi ada. Tapi relatif tidak terlalu tinggi,” kata Airlangga di Kawasan Alam Sutra, Tangerang, Banten, Minggu (22/12).

Airlangga menjelaskan inflasi yang disebabkan kenaikan PPN 12 persen ini nantinya akan berpengaruh pada sektor transportasi.

“Dorongan ke transportasi karena transportasi tidak ada PPN-nya. Tentunya yang mendorong inflasi adalah transportasi,” terang Airlangga.

Sementara itu, khusus untuk bahan pokok penting seperti beras, minyak goreng, bawang merah dan bawang putih, gula, garam, daging sapi, susu, telur, tepung, sagu, tak akan terpengaruh karena kenaikan PPN akan ditanggung pemerintah.

“Jadi kalau misalnya contoh tepung terigu, minyak kita, kemudian gula industri, yang sebelumnya sudah bayar PPN 11 persen, ini tetap 11 persen, bukan dari 0. Jadi saya tegaskan bahwa tepung terigu sudah kena 11 persen, tidak ada naik ditanggung pemerintah,” terang Airlangga.

By admin