Ilustrasi interior kamar baTren Pemilihan Warna Netral atau Estetik untuk Bayi, Apakah Ada Dampaknya? Foto: Shutter stock

Ada tren baru di kalangan ibu-ibu masa kini, yaitu memilihkan baju anak dengan warna-warna estetik, seperti krem, putih, atau hitam. Ya Moms, warna-warna terang dan ‘menyala’, tampaknya kini kurang diminati.

Tak hanya pada pakaian, warna-warna ‘netral’ ini pun kadang dijadikan dekorasi ruangan atau pemilihan mainan anak. Sebab, dinilai lebih elegan dan modern.

Dikutip dari The Bump, pakar menilai pemilihan palet warna ‘netral’ ini memang tengah menjadi tren. Perubahan ini tentu menarik perhatian para pakar, sebab bayi identik dengan warna-warna cerah.

Lalu, apakah pemilihan warna ‘netral’ ini baik untuk perkembangan bayi? Orang tua perlu tahu dulu bagaimana cara bayi melihat warna.

Bagaimana Bayi Melihat Warna?

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Selfmade studio/Shutterstock

Moms, penglihatan bayi baru lahir membutuhkan waktu untuk berkembang sepenuhnya. Artinya, mereka tidak dapat langsung dapat mengenali warna.

Ahli saraf di New York City, Amerika Serikat, Sanam Hafeez menyebut, penelitian telah menunjukkan, bayi baru lahir hanya dapat melihat warna hitam, putih, dan abu-abu. Bayi memang lebih mudah melihat warna dengan kontras yang tinggi.

Bayi belum bisa memproses warna secara visual hingga usia 3-4 bulan. Kemudian, warna merah, biru, kuning dan hijau sering kali menjadi warna pertama yang mereka lihat.

Lantas, Bagaimana Warna Mempengaruhi Perkembangan Bayi?

Sanam menyebut, warna dapat memiliki dampak penting pada perkembangan penglihatan bayi. Selain itu, pemilihan warna ini juga dapat berperan dalam keterampilan bahasa dan kecerdasan emosional anak yang berkembang seiring bertambahnya usia, seperti:

-Perkembangan Kognitif dan Visual

Akademi Oftalmologi Amerika mencatat bahwa saraf optik bayi yang bertanggung jawab atas pemrosesan gambar visual dengan membawanya dari mata ke otak tumbuh dengan cepat dalam tiga tahun pertama kehidupan.

Ilustrasi Bayi. Foto: Shutterstock

Dokter anak di Kansas, Amerika Serikat Natasha Burgert, juga mengungkap, warna, bentuk dan pola yang sangat kontras ini mendorong perkembangan bayi dalam banyak hal. Sebab, lebih mudah dilihat dan diproses oleh bayi.

Warna-warna tersebut juga membantu meningkatkan perkembangan saraf optik dan mendorong perkembangan kognitif bayi tanpa terlalu merangsangnya.

Selain itu, bayi pun secara bertahap mulai memproses dan dapat melihat spektrum warna penuh pada usia 6 bulan. Seiring perkembangan usia anak, sel mata juga bertumbuh. Artinya, semakin banyak warna yang dilihat bayi, semakin baik pula retinanya akan mulai memprosesnya

Seorang psikolog berlisensi di Florida, Amerika Serikat, Carolyn Rubenstein, menyarankan untuk memperhatikan minat bayi dan berapa lama mereka melihat sesuatu.

Hal ini dapat membantu orang tua menentukan kapan harus menambahkan lebih banyak warna ke ruang bayi untuk merangsang perkembangan visual si kecil. Menambah warna ke sekitar bayi akan memperkuat ikatan antara pemrosesan visual dan kognitif.

Ilustrasi bayi. Foto: Gorodenkoff/Shutterstock

“Sel-sel otak menerima masukan dari berbagai indra bayi yang sedang berkembang yang memungkinkan saraf untuk berkembang dan tumbuh. Semakin banyak rangsangan visual yang Anda berikan, semakin matang retina bayi, dan saraf optiknya pun berkembang,” jelas Rubenstein.

-Perkembangan Bahasa

Warna juga berperan penting dalam perkembangan bahasa bayi. Seiring bertambahnya usia bayi, mereka mungkin lebih menyukai warna-warna primer yang cerah. Mainan dan benda-benda dengan warna-warna cerah bisa sangat menarik bagi mereka.

Ilustrasi memijat bayi. Foto: Shutterstock

Warna-warna cerah menarik perhatian dan dapat memberikan kesempatan Anda untuk mengajari bayi tentang apa yang mereka lihat. Misalnya, “Apakah kamu suka truk biru?” atau “Lihat truk biru ini! Truk biru ini warnanya sama dengan bantal biru ini.” Hal itu dapat membantu membangun kosakata bayi untuk nama-nama warna yang berbeda

Di sisi lain, banyak penelitian telah menghubungkan warna-warna tertentu dengan aktivitas dan stimulasi otak. Sejak usia dini, anak-anak mengasosiasikan warna dengan objek tertentu. Misalnya, kuning untuk matahari dan biru untuk langit.

Jadi, pemilihan warna cerah dan beragam, sebenarnya baik untuk perkembangan bayi, Moms.

By admin