Petugas kebersihan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif pada awal pekan ini, Senin (23/12). Pada perdagangan Jumat (20/12), IHSG menguat tipis 0,09 persen ke level 6.983,865.

Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memprediksi IHSG berpotensi rebound ke area pivot 7.000–7.050. Namun, tren konsolidasi diperkirakan mendominasi perdagangan dengan pergerakan di rentang 6.950–7.100 sepanjang pekan ini.

Valdy menjelaskan, secara teknikal terbentuk pola doji star pada IHSG. Sementara indikator Stochastic RSI menunjukkan posisi oversold.

“IHSG berpotensi rebound pada awal pekan, meski secara keseluruhan pekan ini diperkirakan bergerak konsolidatif,” kata Valdy dalam prediksinya.

Selain faktor teknikal, sentimen penggerak pasar pekan ini berasal dari rilis sejumlah data ekonomi global. Amerika Serikat dijadwalkan merilis data konsumsi yang diperkirakan meningkat, sedangkan Inggris akan mengumumkan data GDP Growth Rate Final untuk kuartal ketiga.

Di samping itu, Valdy mengatakan, data M2 Money Supply Indonesia untuk bulan November juga dinantikan oleh pelaku pasar pada Senin (23/12) sebagai indikator likuiditas domestik.

Valdy merekomendasikan saham ESSA, GJTL, ADMR, BTPS, ADRO, dan EXCL.

Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, memproyeksikan penguatan IHSG dapat berlanjut untuk menutup gap yang terbentuk pada Kamis lalu menuju level 7.105. Dengan catatan IHSG masih bertahan di atas level support Fibonacci 6.958.

“Selama IHSG berada di bawah level 7.216, target koreksi masih di level 6.875,” jelas Ivan.

Secara teknikal, indikator MACD menunjukkan adanya momentum bearish, sehingga level support IHSG berada di 6.875, 6.800, dan 6.738. Sementara level resisten berada di 7.040, 7.132, dan 7.216.

Ivan mengunggulkan saham MEDC, INDF, INCO, dan ARTO untuk dibeli investor hari ini.

By admin