Persebaya Surabaya melawan Persik Kediri pada pertandingan Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/12/2024). Foto: Instagram/ @officialpersebaya

Liga 1 pekan lalu menuai sejumlah kontroversi. Setidaknya, ada dua pertandingan yang disorot. Yakni duel Persebaya Surabaya vs Borneo FC (20/12) dan PSM Makassar vs Barito Putera (22/12).

Persebaya melakukan kritik keras usai merasa dirugikan wasit di pertandingan tersebut. Selain mengkritik wasit utama, Persebaya juga tak puas dengan kinerja asisten wasit VAR.

Mereka menilai seharusnya mendapatkan penalti usai Bruno Moreira dilanggar Ronaldo Rodrigues. Namun, wasit tak menunjuk titik putih, juga asisten wasit VAR yang juga dinilai membiarkan pelanggaran itu.

“Wasit Tommi Manggopa, pun wasit VAR Aprisman Aranda membiarkan pelanggaran keras Ronaldo Rodrigues kepada Bruno Moreira pada babak pertama di kotak penalti. Dari rekaman video tim media Persebaya, pun dari tayangan ulang, jelas terlihat tangan Ronaldo menghentikan laju Bruno,” kata Media Officer Persebaya Jonathan Yohvinno, dikutip dari Antara.

“Sayang, keduanya membiarkan saja. Persebaya saat ini sedang mengumpulkan rekaman-rekaman lain atas kepemimpinan wasit yang tidak seharusnya, tentu saja wasit di lapangan maupun wasit VAR,” lanjutnya.

PSM Makassar vs Barito Putera dalam laga pekan ke-16 Liga 1 2024/25 di Stadion Batakan, Kalimantan Timur, tersebut, Minggu (22/12). Foto: Instagram @psm_makassar

Keanehan lain terjadi dalam duel Barito Putera vs PSM Makassar. Pihak Barito Putera merasa dirugikan karena ada momen PSM Makassar menurunkan 12 pemain, ini terjadi di pengujung pertandingan.

“Dear, PSSI dan Liga 1. Kami bermain melawan 12 pemain. Terlihat pemain PSM Makassar berjumlah 12 pemain yang berada di dalam lapangan,” bunyi pernyataan resmi Barito Putera.

Sementara, pihak PSM menjelaskan terkait insiden ini. Mereka mengaku sudah mengikuti segala prosedur pergantian pemain. Saat satu menit akhir, PSM melakukan pergantian tiga pemain secara bersamaan, memanfaatkan slot akhir pergantian pemain.

PSM mengakui bahwa pemain cadangan masuk ke lapangan sudah berdasarkan arahan wasit. Sementara, pemain yang diganti, tidak diminta wasit untuk meninggalkan lapangan.

“Setelah itu dilakukan, prosedur selanjutnya sudah menjadi kewenangan dari perangkat pertandingan. Dalam hal ini adalah wasit yang memimpin pertandingan dan wasit cadangan. Keduanya yang mengatur keluar dan masuknya pemain pengganti dan yang diganti,” bunyi pernyataan resmi PSM.

“Dalam insiden PSM vs Barito Putera, pemain pengganti PSM masuk ke dalam lapangan berdasarkan arahan dari wasit cadangan. Begitu pun juga pemain yang digantikan, yang tentu saja mengikuti arahan dari wasit utama di mana pada keadaan tersebut menetapkan play on sehingga pemain tidak dapat dan tidak diminta oleh wasit utama untuk meninggalkan lapangan,” tandas mereka.

By admin