Distasis recti pada ibu setelah melahirkan. Foto: dok. iStock

Setelah melahirkan, ibu umumnya berharap perutnya kembali seperti saat sebelum hamil. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat hal itu sulit terjadi. Bukannya kembali rata, perut ibu justru terlihat membuncit. Dalam istilah medis, kondisi itu disebut dengan diastatis recti.

Mengutip Verywell Family, diastasis recti atau diastasis rectus abdominis (DRA) adalah istilah anatomi yang menggambarkan jarak abnormal yang memisahkan dua otot rektus dari otot dinding perut. Sekitar 65 persen ibu mengalami kondisi ini setelah melahirkan. Biasanya, diastasis recti bisa sembuh sendiri tanpa perawatan khusus. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini mungkin menetap di tubuh ibu dalam waktu lama.

Penyebab Diastasis Recti Setelah Melahirkan

Ilustrasi perut buncit setelah melahirkan. Foto: shutterstock

Penyebab utama diastasis recti adalah adanya peningkatan tekanan intra-abdomen. Saat hamil, otot perut akan meregang untuk mendukung pertumbuhan rahim. Hal itu membuat jaringan ikat menipis. Selain itu, hormon relaksin, progesteron, dan estrogen, turut membuat jaringan tersebut jadi rileks. Jika hal itu terjadi dalam waktu lama, otot pun akan memisah dan terjadilah diastasis recti.

Adapun faktor risiko diastasis recti yaitu:

  • Ibu hamil berusia 35 tahun ke atas

  • Bayi berukuran besar

  • Kehamilan kedua atau lebih

  • Hamil kembar

Gejala Diastasis Recti

Ilustrasi perut buncit setelah melahirkan. Foto: shutterstock

Diastasis recti biasanya terlihat saat ibu memasuki masa nifas. Biasanya, akan muncul bagian yang menonjol di area perut, terutama di dekat pusar. Adapun gejalanya yaitu sebagai berikut:

  • Bagian yang menonjol membentang di tengah perut dan akan terlihat saat perut bergerak atau berkontraksi

  • Sulit mengangkat benda dan beraktivitas

  • Nyeri di punggung bawah

  • Postur tubuh jadi buruk

  • Inkontinensia urin

  • Otot perut melemah

Diagnosis dan Perawatan Diastasis Recti

Diastasis recti umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, dalam beberapa kasus, ibu mungkin perlu berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk menentukan apakah ibu mengalami diastasis recti atau tidak. Salah satunya adalah dengan USG atau CT scan.

Jika diperlukan, ibu mungkin perlu melakukan prosedur medis, seperti stimulasi elektromagnetik neuromuskuler. Prosedur tersebut akan memicu kontraksi otot perut untuk meningkatkan penguatan dan penyembuhan.

Selain perawatan medis, ibu juga dapat melakukan latihan fisik untuk menguatkan kembali otot perut. Salah satu yang bisa dicoba yaitu latihan kegel yang fokus pada area panggul. Hindari latihan yang memberi tekanan pada perut, seperti sit-up, plank, dan angkat beban.

By admin