Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengingatkan wisatawan tak terlalu mengandalkan Google Maps untuk menuju destinasi wisata.
Wisatawan diminta untuk melewati jalur-jalur utama yang sudah pasti dan lebih aman.
“Memang sekarang masyarakat lebih cepat dari pada kami untuk menggunakan jalur alternatif melalui Google Maps,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub DIY Sumariyoto di Kepatihan Pemda DIY, Senin (23/12).
Oyot sapaan akrab Sumariyoto, meminta masyarakat lebih jeli lagi menggunakan Google Maps karena ada beberapa jalur alternatif yang sebelumnya direkomendasikan saat ini terhambat, misalnya karena longsor.
“Apalagi jalur yang belum direkomendasikan, karena biasanya mengandalkan Google Maps keblasuk (tersesat) masuk rumah karena jalur-jalur menuju kampung,” katanya.
Menurutnya, Google Maps terkadang mengarahkan pengemudi masuk ke jalur lingkungan. Hal itu tentu bisa mengganggu masyarakat setempat.
“Jalur-jalur alternatif sebenarnya sudah kami publish secara berkala melalui media sosial kami,” katanya.
“Agar masyarakat tidak selalu mengandalkan Google Maps yang mungkin belum update tentang kondisi jalan,” jelasnya.