Dua bulan sudah Prabowo Subianto menjabat sebagai Presiden RI. Meski belum lama, di bawah kepemimpinannya Indonesia telah aktif terlibat dalam sejumlah forum internasional.
Jelang tahun baru 2025, Kementerian Luar Negeri RI memastikan akan ada sejumlah agenda penting terkait kunjungan kenegaraan, baik dari pihak luar ke Indonesia maupun dari pejabat tinggi Indonesia ke negara lain.
“Menjelang akhir tahun dan juga memasuki awal tahun depan masih ada beberapa agenda terkait kunjungan negara lain ke Indonesia atau pun mungkin possible kunjungan dari pejabat tinggi Indonesia ke negara lain,” jelas Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/12).
Salah satu agenda yang sudah terkonfirmasi adalah ASEAN Ministerial Meeting Retreat yang akan digelar di Langkawi, Malaysia, pada Januari 2025.
Pertemuan ini menjadi forum pertama para Menteri Luar Negeri ASEAN di bawah keketuaan Malaysia tahun depan.
“Tapi tentu saja segala sesuatu itu akan sangat fluid dinamikanya apabila memang ada keperluan di mana Menteri Luar Negeri atau Bapak Presiden untuk melakukan kunjungan ke tempat lain yang memang itu merupakan sebuah prioritas, kami masih pantau dan kami tunggu instruksi lebih lanjut,” tambah jubir yang akrab disapa Roy.
Rencana Kunjungan PM Jepang ke Indonesia
Terkait rencana kunjungan Perdana Menteri Jepang ke Indonesia, Roy menyebut kedua negara sedang dalam tahap penjajakan dan persiapan intensif.
“Saat ini kedua negara masih terus melakukan penjajakan lebih lanjut. Apabila memang bisa dilakukan dalam jangka waktu yang tidak terlalu jauh, why not? Hanya memang kedua pihak masih terus melakukan persiapan secara detail baik dari sisi logistik ataupun dari sisi substansi,” jelasnya.
Namun, Roy menjelaskan bahwa timeline untuk kunjungan ini masih belum dapat dipastikan.
“Tapi ada keinginan genuine dari kedua pihak untuk dapat mematerialisasikan kunjungan ini sesegera mungkin. Karena kunjungan kepala negara ke negara lain disertai berbagai macam harapan dari kedua negara agar dapat memberikan manfaat yang dapat dirasakan oleh seluruh rakyat kedua negara,” kata Roy kepada wartawan.
Sementara itu, pasca-penundaan lawatan Presiden Prabowo Subianto ke Malaysia karena kondisi kesehatan, Kemlu menyebut pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari Istana.
“Kami juga masih tunggu update lebih lanjut dan juga dapat mencari instruksi lebih lanjut dari kantor Istana Kepresidenan melalui Pak Menteri Luar Negeri,” tutup Roy.