Lirik lagu Hai Kota Mungil Betlehem menghidupkan kembali suasana damai dan penuh harapan di tempat kelahiran Yesus. Lirik di lagu ini menggambarkan Betlehem sebagai kota kecil tapi dipilih untuk menjadi saksi peristiwa paling bersejarah bagi umat Kristen.
Orang-orang yang mendengarkannya diajak untuk merenungkan makna Natal sebagai momen kasih dan anugerah dari Allah. Melalui lagu ini, Betlehem dikenalkan sebagai simbol harapan dan perdamaian yang hadir bagi seluruh umat manusia.
Memaknai Lirik Lagu Hai Kota Mungil Betlehem
Lagu “Hai Kota Mungil Betlehem” adalah lagu rohani Natal yang menggambarkan kelahiran Yesus Kristus di kota kecil Betlehem dengan suasana damai, sunyi, dan penuh harapan. Lirik lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan makna kelahiran Yesus sebagai Mesias dan Tuhan yang datang dengan rendah hati ke dunia.
Berdasarkan buku Kidung Keesaan, Tim Inti Nyanyian Gereja, Ting Yamuger, (2017), inilah lirik lagu Hai Kota Mungil Betlehem.
Kalimat “Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap…” menggambarkan Betlehem sebagai kota kecil yang sederhana dan tenang. Kota ini memiliki peran besar dalam sejarah keselamatan umat manusia.
Di tengah kesunyian kota, terang dari Allah yang kekal bersinar, membawa harapan dan jawaban atas doa-doa umat manusia. Ini mencerminkan nubuat dari Mikha 5:1 bahwa Betlehem, meskipun kecil, akan menjadi tempat kelahiran Mesias.
“Sebab bagimu lahir Mesias, Tuhanmu…” menjelaskan kelahiran Yesus sebagai Mesias yang dinubuatkan, yang membawa sukacita besar bagi seluruh dunia. Malaikat menjaga-Nya di malam yang teduh, dan bintang-bintang turut memberitakan kabar baik ini.
Ungkapan ini sesuai dengan peristiwa dalam Lukas 2:11, saat para malaikat mengumumkan kelahiran Kristus kepada para gembala. Kemudian ayat Alkitab Ayub 38:7 menggambarkan sukacita bintang-bintang fajar sebagai simbol kebesaran Allah.
Di salah satu bagian ada lirik yang berbunyi “Tenang di malam sunyi, terang sorga berseri…” Yesus datang ke dunia dengan diam-diam, tanpa kemewahan, meskipun dunia ini penuh dengan dosa dan cela. Bait ini mencerminkan kerendahan hati Yesus yang memilih lahir di palungan sederhana.
KehadiranNya hanya bisa dirasakan oleh hati yang terbuka dan lembut. Ini sesuai dengan Yesaya 42:2, yang menjelaskan tentang kedatangan Mesias sebagai sosok yang lembut dan tidak mencari perhatian.
“Ya Yesus, Anak Betlehem, kunjungi kami pun…” Bait terakhir ini adalah doa kepada Yesus untuk hadir di hati setiap orang yang mau menyambutNya. Lirik ini menekankan peran Yesus sebagai “Imanuel” (Allah beserta kita) yang kekal (Yesaya 7:14; Matius 1:23).
Baca Juga: Lirik Lagu Hosana – Hillsong Global Project Indonesia
Lirik lagu Hai Kota Mungil Betlehem mengundang semua orang untuk menghormati hari Natal sebagai kelahiran Yesus kemudian membuka hati dan menyambutNya. Yesus akan selalu ingin tinggal dalam setiap orang yang mau menerimaNya. (DNR)