Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, berjanji akan menghentikan apa yang disebutnya sebagai “kegilaan transgender”. Bahkan Trump menyebut itu sebagai salah satu prioritas utama di awal masa jabatannya.
Hal ini ia sampaikan dalam konferensi kaum muda konservatif AmericaFest di Phoenix, Arizona, Minggu (22/12).
Trump berjanji akan menandatangani perintah presiden yang melarang mutilasi seksual anak, mengeluarkan transgender dari militer dan institusi pendidikan, serta mencegah pria berkompetisi di olahraga wanita.
Akan menjadi kebijakan resmi pemerintah Amerika Serikat bahwa hanya ada dua jenis kelamin: Pria dan wanita,” tegas Trump, seperti diberitakan AFP.
Dorong Kebijakan Anti-LGBTQ
Pidato Trump itu menggarisbawahi langkah besar Partai Republik yang akan menguasai Gedung Putih dan kedua kamar Kongres.
Dalam beberapa tahun terakhir, isu transgender menjadi perdebatan panas dengan kebijakan yang berbeda antara negara bagian yang dikuasai Demokrat dan Republik.
Pekan lalu, Kongres AS menyetujui anggaran pertahanan tahunan yang mencakup pemblokiran dana untuk perawatan afirmasi gender bagi anak-anak transgender di lingkungan militer.
Trump juga mengkritik empat tahun pemerintahan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
“Amerika akan membalik halaman pada era kegagalan, ketidakmampuan, dan kemunduran nasional,” kata Trump, menjanjikan zaman keemasan baru bagi AS.
Janji Pengendalian Migrasi dan Kartel Narkoba
Selain isu transgender, Trump juga menyinggung kebijakan migrasi dan keamanan.
Ia berjanji untuk memulai operasi deportasi terbesar dalam sejarah Amerika, serta menetapkan kartel narkoba sebagai organisasi teroris asing.
“Jaringan kriminal yang beroperasi di tanah Amerika ini akan dibubarkan, dideportasi, dan dihancurkan,” ujar Trump.
Langkah ini serupa dengan janji pada masa jabatan pertamanya di 2019, meskipun kala itu ia mengurungkan niat setelah presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, memohon agar kebijakan tersebut tidak diterapkan.
Klaim Soal Terusan Panama
Trump juga menyinggung hubungan AS dengan Panama terkait pengelolaan Terusan Panama, menyebut biaya pengoperasiannya “konyol”.
Ia mengancam akan menuntut pengembalian kendali penuh AS atas jalur air strategis tersebut jika prinsip-prinsip perjanjian tahun 1970-an tidak dipatuhi.
“Jika Panama tidak memperlakukan kami dengan adil, kami akan meminta terusan itu dikembalikan ke Amerika Serikat,” tegas Trump.
Trump juga menjanjikan langkah besar di panggung internasional, termasuk mengakhiri perang di Ukraina dan Timur Tengah serta mencegah terjadinya Perang Dunia III.
Namun, ia belum memberikan rincian lebih lanjut tentang strategi untuk mewujudkan klaim tersebut.
“Pada 20 Januari 2025, AS akan memasuki era baru perdamaian, kemakmuran, dan kebesaran nasional,” ujarnya, merujuk pada hari pelantikannya sebagai presiden.