Ramai video memperlihatkan seorang wisatawan yang hendak ke Puncak, Bogor, Jawa Barat, diperas oleh seorang pria. Di video yang viral tersebut, terlihat pria yang berada di luar mobil meminta sejumlah uang kepada pengendara.
Rupanya, pria tersebut adalah pemandu jalur alternatif menuju Puncak. Dia mematok tarif hingga Rp 850 ribu kepada pengemudi mobil usai mengantarkannya melintasi jalur alternatif, mencari jalan lain karena akses utama menuju Puncak macet.
Pria tersebut adalah Cecep Khoridin alias Bokep alias CN. Berdasarkan keterangan dari Kapolsek Megamendung AKP Dedi Hermawan, sebenarnya keduanya sepakat soal jasa memandu jalur alternatif ini, namun awalnya Ccecep tidak mematok tarif dan mengaku siap dibayar seiklasnya.
“CN alias Bokep menawarkan jasa kepada pengendara wisatawan yang akan hendak menuju jalur atas Puncak Cisarua Bogor, karena pada saat itu situasi Jalur Puncak sedang padat dan diduga pelaku memang mengakui meminta bayaran dengan membayar seikhlasnya dengan menggunakan jalur alternatif melalui Jalur Gardenia Cilember – Jogjogan,” kata Dedi lewat keterangannya, Sabtu (21/12).
Setelah pelaku mengantar, lanjut Dedi, korban saat itu mentransfer uang senilai Rp 150 ribu ke pelaku. Ia lalu tak terima dengan jumlah uang tersebut.
“Pengendara mentransfer uang sejumlah Rp. 150.000, dan pelaku pungli menolak karena tidak sesuai dengan hasil kerja yang seharusnya mengantar dibayar sebesar Rp 300.000, 400.000, dan pelaku tidak terima langsung emosi karena si pengendara secara sepihak mentransfer uang hanya sebesar Rp. 150.000. Karena sudah emosi pelaku langsung meminta uang sebesar Rp. 850.000,” bebernya.
Korban lalu tak terima dan merasa diperas pelaku. Cekcok terjadi, akhrinya pengendara mobil menambahkan uang Rp 100 ribu untuk Cecep.
Cekcok Direkam, Pelaku Ditangkap dan Minta Maaf
Peristiwa cekcok yang diunggah wisatawan di media sosial itu pun viral. Cecep ditangkap polisi. Setelah dilakukan pemeriksaan di Polsek Cisarua, Cecep mengakui perbuatannya dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
“Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada wisatawan dan masyarakat Puncak, khususnya kepada pemilik akun TikTok Bylibra atas kejadian video viral (tersebut),” ujar Cecep Minggu (22/12).
“Saya meminta uang sebesar Rp 850.000 jasa pengantaran jalan memakai motor menuju Pom Bensin Tugu,” tambah dia.
Cecep mengakui bahwa dia hanya menerima uang sebesar RP 150 ribu dari tarif yang telah dia ajukan. Adapun sisanya sebesar RP 100 ribu, dia mengatakan belum menerima karena tidak ada bukti transfernya.
“Saya menerima uang Rp 150.000 melalui transfer tahap pertama dan tahap kedua Rp 100.000. Cuma tahap kedua belum jelas. Nggak ada bukti fotonya. Masuk apa nggak-nya,” jelasnya.
Korban Memaafkan
Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa, mengatakan Cecep ini tidak ditahan.
“Walaupun kita nggak tahan, tetapi tetap kita pantau terus, itu lumayan lah satu hari satu malem kita press (beri arahan tegas),” kata Eddy saat dihubungi, Minggu (22/12).
Namun kata dia, masalah ini tetap harus dicarikan solusinya agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali.
“Kita memberikan tekanan keras, dalam artian jangan diulangi lagi kepada siapa pun serta teman-teman yang suka nyegatin di bawah terutama di Gadog, itu akan menjadi buruk kita di pariwisata,” katanya.
Meski tidak ditahan, Kompol Eddy menegaskan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan secara intensif agar pelaku getok harga tidak melakukan aksinya lagi.
“Apalagi namanya yang mau berwisata jangan sampai orang wisatawan itu takut atau apa. Dan juga kepada wisatawan patuhi peraturan lalu lintas jangan nanya ke yang bukan petugas, jangan mau dirayu,” katanya.
Menurutnya, korban juga sudah sudah memaafkan Cecep.
“Para korban memaafkan aksi yang dilakukan oleh terduga pelaku, dan berterimakasih kepada pihak Kepolisian yang dengan cepat menindak lanjuti dan berhasil telah mengamankan terduga pelaku CN,” ucapnya.
Eddy melanjutkan, agar peristiwa serupa tidak terjadi, pihaknya akan terus melakukan patroli bekerja sama dengan Polsek Megamendung dan Ciawi.
“Kita melakukan patroli karena itu berawalnya dari bawah dari Gadog, dari Megamendung, kalo itu kan jalan terakhir yang dituju oleh wisatawan,” tutupnya.