Pelukis Yos Suprapto menurunkan lukisannya dari Galeri Nasional, Jakarta, pada Senin (23/12). Pameran tunggalnya batal setelah kuratornya, Suwarno Wisetrotomo, mengundurkan diri karena selisih paham soal tema beberapa lukisan.
Pantauan di lokasi, Yos dibantu beberapa orang lainnya menurunkan lukisan-lukisan itu. Beberapa dari yang diturunkan adalah lukisan bergambar wajah mirip Presiden ke-7 RI Jokowi.
Sejauh ini, ada 7 dari 37 lukisan yang diturunkan. Menurut Yos, semua lukisan akan diturunkan, tapi dicicil.
“Ini semuanya akan turun, semuanya akan turun. Tapi karena kita tahu bahwa mobil boksnya itu kecil, kita hanya bisa mengambil apa yang kita bisa ambil,” ujarnya.
“Besok akan kita turunkan dengan packing seperti halnya mereka datang ke sini, itu supaya tidak mengalami kerusakan. Jadi, kawan-kawan harap bersabar mendengar berita ya,” tambahnya.
Yos menjelaskan memilih menurunkan lukisannya setelah tidak ada titik temu antara ia dengan Galeri Nasional dan kurator.
“Begini, kita bertiga, saya sebagai seniman, pihak Galeri Nasional dan mantan kurator itu sudah mencapai kesepakatan dan kita belum menemukan titik temu,” jelas Yos.
“Jadi pameran ini tidak bisa dilanjutkan karena kita tidak menemukan titik temu. Mulai dari pemahaman narasi itu,” tambahnya.
Meski pameran tunggal itu tidak jadi digelar di Galeri Nasional, tapi ada tiga lukisannya yang sudah terjual. Ia pun akan membawa lukisannya yang lain untuk dipamerkan di tempat berbeda.
“Sudah ada tiga lukisan yang laku terjual dan yang lainnya akan saya pamerkan di tempat lain. Karena ini punya misi proses penyadaran terhadap massa di Indonesia bahwa kita sebagai bangsa yang berdaulat seharusnya memilih kedaulatan pangan,” pungkasnya.
Lukisan-lukisan yang diturunkan hari ini pun langsung dibungkus menggunakan bubble wrap dan dimasukkan ke dalam mobil boks yang disiapkan oleh Yos.
Sebelumnya, pamerannya yang bertajuk ‘Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan’ batal digelar yang seharusnya mulai bergulir pada Kamis (19/12) lalu.
Alasannya, kurator Galeri Nasional Suwarno Wisetrotomo tak meloloskan 5 dari 37 lukisan Yos. Lukisan-lukisan tersebut memuat gambar yang menyerupai Jokowi. Karena itu, banyak yang menyebut pameran Yos ‘diberedel’.