Prof. Dr. dr. Irma Bernadette S. Sitohang, dokter spesialis kulit di RS Universitas Indonesia, terima NAOS Ecobiology International Award 2024. Foto: Dok. Istimewa

NAOS sebagai parent-company dari brand skincare asal Prancis BIODERMA, untuk pertama kalinya mengadakan NAOS Ecobiology International Award 2024 pada 6-7 November 2024 di Paris.

Penghargaan ini diadakan dalam rangka mendukung dan menghargai hasil penelitian mengenai Riwayat Alamiah Kesehatan (Natural History of Health) yang menggabungkan ilmu kedokteran dan humaniora (biologi, kedokteran, dermatologi, antropologi, arkeologi, psikologi, filsafat, dan sejarah seni) dengan pendekatan Ekobiologi.

Penghargaan ini terbuka untuk para peneliti dari segala usia. Peneliti dapat bekerja sebagai pengurus universitas, rumah sakit di universitas, ataupun tidak bekerja di rumah sakit atau universitas namun memiliki penelitian yang relevan terkait ekobiologi.

Pendekatan ekobiologi merupakan sebuah pendekatan integrative terhadap kesehatan kulit sebagai organ dan kesehatan manusia, yang akan mempengaruhi interaksi terhadap lingkungan dan sekitarnya..Ekobiologi juga merupakan bagian dari pendekatan global kami yang mengedepankan inovasi dan berkelanjutan.

Dalam NAOS Ecobiology International Award 2024, Indonesia diwakili oleh Prof. Dr. dr. Irma Bernadette S. Sitohang, Sp. D.V.E., Subsp. D.K.E., FINSDV, FAADV yang terpilih sebagai pemenang penerima penghargaan, sekaligus dokter wanita Indonesia pertama yang berhasil meraih penghargaan internasional ini.

dr. Irma Bernadette merupakan dokter spesialis kulit yang aktif berpraktek di RS Universitas Indonesia, sekaligus dosen pendidik klinis dengan jabatan fungsional Guru Besar dan Kepala Divisi Dermatologi Kosmetik dan Estetik dari 2019 hingga saat ini.

Prof. Dr. dr. Irma Bernadette S. Sitohang, dokter spesialis kulit di RS Universitas Indonesia, terima NAOS Ecobiology International Award 2024. Foto: Dok. Istimewa

Dalam hasil studi yang mengangkat topik “Profil Mikrobiom Kulit Pada Polusi Perkotaan dan Pedesaan di Berbagai Lokasi di Indonesia”, menjelaskan perbedaan mikrobiom kulit individu yang tinggal di daerah perkotaan dan pedesaan, sehingga nantinya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut terkait variasi penggunaan dermoskosmetik berdasarkan mikrobiom kulit.

“Penelitian ini baik untuk mendapatkan data dasar, sehingga kita dapat mengetahui pola mikrobiom kulit orang Indonesia pada umumnya. Ke depannya kita dapat menciptakan regimen atau rangkaian perawatan kulit agar kulit menjadi lebih sehat, yang tidak mudah iritasi atau lebih resisten terhadap perubahan lingkungan, berdasarkan hasil penelitian ini,” jelas dr. Irma.

Sementara itu, Iman Solichin selaku Vice President BIODERMA Indonesia mengungkapkan, pihaknya sangat bangga dokter Indonesia dapat terpilih sebagai penerima penghargaan NAOS Ecobiology International Award 2024.

“Ini merupakan tahun pertama diadakannya penghargaan ini sebagai bentuk dukungan terhadap para peneliti yang berkontribusi pada perkembangan penelitian berkelanjutan yang memberikan dampak positif di seluruh dunia,” jelasnya.

By admin