Pulau Jeju, Korea Selatan Foto: Shutter Stock

Penyanyi

Ketika ke sana, ia mengaku diajak untuk bertemu dengan Gubernur Pulau Jeju, Oh Young-hun untuk berkolaborasi. Adapun, kolaborasi tersebut ditandai dengan pemberian cenderamata secara simbolis telah dilakukan pada 21 Juni 2024 oleh sang gubernur.

“Aku pun cukup kaget karena diajak ketemu gubernur, diajak ngobrol. Setelah diajak ngobrol mereka cukup perhatian dengan penjelasan kita semua dengan kegiatan-kegiatan kita. Dia ngelihat YouTube-ku, Instagram-ku, Instagram keluarga The Hermansyah dan mereka jeli dengan hal-hal seperti ini,” papar Anang.

Musisi Anang Hermansyah saat hadir di konferensi pers Indonesian Idol di kawasan Kebin Jeruk, Jakarta, Senin, (16/7/2019). Foto: Ronny

Ia pun kagum dengan pemerintah di negara maju seperti Korea yang bisa melihat dan memanfaatkan segala sesuatu hal yang positif untuk dikerjasamakan. Sebagai brand ambassador, Anang pun tak tahu seperti apa kriteria yang mereka nilai hanya saja kegiatan-kegiatan positif yang ia lakukan membuatnya terpilih sebagai brand ambassador.

“Ku rasa itu hebatnya keterbukaan negara maju seperti Korea, dia selalu memanfaatkan hal-hal yang positif untuk dikerjasamakan dengan berbagai pihak yang menurut mereka memiliki kriteria yang pasti mereka tahu mereka punya kriteria kan yang kita enggak tahu kriterianya seperti apa?,” ujar Anang.

Pulau Jeju Menurut Anang

Pulau Jeju, Korea Selatan Foto: Shutter Stock

Kepada kumparan, Anang pun menceritakan pengalamannya berkunjung ke pulau berpenduduk sekitar 700 ribu orang tersebut. Ia mengaku kagum dengan Pulau Jeju yang bisa membangun pariwisatanya dengan baik.

“Melihat isinya benar-benar pariwisatanya dibangun dengan baik, infrastrukturnya dibangun dengan baik. Masyarakatnya sangat welcome, aku di sana merasa senang berjalan-jalan di sana,” tutur Anang.

ilustrasi Pulau Jeju Foto: Shutter stock

Enggak hanya itu, Anang juga mengatakan bahwa destinasi wisata di Indonesia bisa mencontoh apa yang dilakukan di Pulau Jeju. Mulai dari bagaimana penyediaan infrastrukturnya, pengelolaan destinasi wisatanya, hingga promosi pariwisatanya.

“Kalau ngomong dipelajari banyak sekali yang dipelajari. Indonesia adalah negara yang membutuhkan bagaimana hubungan baik dengan negara lain dalam membangun pariwisata karena kita terus mengembangkan pariwisata,” ujar Anang.

Dengan demikian, bisa tercipta kolaborasi yang bisa membawa dampak positif terhadap pengembangan industri pariwisata.

“Ya, karena positive way sekelas gubernur tau-tau ketemu dengan kita, mereka trusted, mereka pelajari, mereka punya tim yang riset dengan baik kan enggak serta-merta mereka menuju begitu saja, kan,” tambah Anang.

Tetap Cinta Keindahan Indonesia

Pulau Jeju, Korea Selatan. Foto: Panwasin seemala/Shutterstock

Meski demikian, kalau ditanya keindahan Pulau Jeju dengan Indonesia, Anang mengatakan bahwa Indonesia tentu juaranya. Menurut dia, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tak tertandingi.

“Kalau ngomong indahnya Jeju dan indahnya Indonesia, Indonesia bisa berkompetisi, tapi bagaimana caranya kita mengemasnya dengan baik karena itu sehingga menciptakan pasar baru baik regional maupun internasional,” kata dia.

Menurut dia, ketika Indonesia sudah bisa memanfaatkan seluruh potensi yang ada, Indonesia menjadi negara yang tidak bisa disaingi. Sebab, di sini ribuan suku bangsa yang lahir dan bersatu.

“Indonesia juga pertemuan suku bangsa yang begitu banyak tapi sudah 80 tahunan kita bisa bersatu dan kuat, kekayaan pariwisatanya luar biasa, tetapi belum bisa termanfaatkan dengan baik. Makanya mereka cukup respect dengan Indonesia melihat kebhinekaannya,” sahut Anang.

Pulau Wayag, Raja Ampat, Papua. Foto: Shutterstock

Jika membandingkan dengan Indonesia dan Pulau Jeju, Anang mengatakan bahwa pulau tersebut tentu tidak ada apa-apanya. Hanya saja, menurut dia, pulau tersebut bisa memanfaatkan dan memaksimalkan potensinya dengan baik.

“Makanya kalau bicara Jeju, muterin pulau itu sehari cukup tapi dia bisa mendatangkan banyak orang ke situ, dia punya pelabuhan airport internasional langsung dari negara-negara maju dia mempersiapkan infrastruktur untuk masyarakat dunia datang itu enak,” ujarnya.

Di sisi lain, bila pulau-pulau Indonesia bisa di-support dengan baik tentu juga bisa menghadirkan penerbangan langsung untuk datang ke Indonesia.

“Karena kita negara archipelago terbesar di dunia tentu lumayan challenging. Tapi kalau kita bisa direct kayak ke Morotai, ke Raja Ampat, indah banget kan biayanya jadi minim,” ujar Anang.

Meski memang tidak apple to apple dengan Pulau Jeju yang penduduknya tidak sebesar Indonesia, Anang yakin bahwa jika perbaikan-perbaikan tersebut bisa dilakukan, pariwisata Indonesia bisa semakin maju.

“Jadi banyak hal yang aku lihat bagaimana Jeju membangun dia bisa mandiri dengan penduduk 700 ribu orang itu keren,” pungkasnya.

By admin