Rusia kembali menyerang wilayah Ukraina. Kali ini, Kota Pokrovsk di Ukraina timur yang menjadi target.
Serangan yang dilancarkan pada Senin (24/6) tersebut menewaskan lima orang dan melukai puluhan lainnya, berdasarkan keterangan dari gubernur wilayah Donetsk.
Selama beberapa minggu terakhir, Moskow telah memusatkan senjatanya di kawasan industri timur Donetsk, yang diklaim Kremlin sebagai bagian dari Rusia.
Wartawan AFP di lokasi kejadian melihat warga memilah-milah puing-puing di dekat kawah yang dalam dan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat gelombang ledakan.
“Lima orang tewas dan 41 luka-luka,” kata gubernur regional Vadym Filashkin, dikutip dari AFP.
“Di antara korban luka terdapat empat anak laki-laki berusia 12 tahun, dan perempuan berusia 9, 11, dan 13 tahun,” tambahnya di media sosial.
Filashkin mengatakan dua rudal Iskander-M yang ditembakkan Rusia menghancurkan dan merusak beberapa rumah di Pokrovsk, yang memiliki populasi sebelum perang sekitar 61.000 jiwa.
“Ini adalah salah satu serangan permusuhan terbesar terhadap warga sipil dalam beberapa waktu terakhir. Konsekuensi akhirnya masih belum ditentukan,” tambah Filashkin.
Seorang warga, Nikolay Kurilov, mengatakan dia sedang menyiram bunga di taman ketika salah satu proyektil mendarat kurang dari 500 meter dari kediamannya.
“Dan boom. Saya hampir terjatuh,” kata pria berusia 70 tahun itu.
“Dan sekitar 15 menit kemudian, terjadi ledakan lagi. Kami mulai menelepon kerabat,” ujarnya.
Pasukan Rusia telah bergerak maju menuju Pokrovsk selama beberapa bulan terakhir, sejak mereka merebut kota benteng Avdiivka pada bulan Februari.
Filashkin mengatakan secara terpisah bahwa seorang pria berusia 62 tahun tewas dalam serangan Rusia di kota Kurakhove, selatan Pokrovsk.
“Rusia menjatuhkan rudal udara yang dipandu ke kota tersebut dan fasilitas infrastruktur rusak,” katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Filashkin juga mengatakan bahwa pasukan Rusia telah membunuh seorang warga sipil berusia 63 tahun di kota Toretsk, di mana pasukan Moskow meningkatkan serangan setelah jeda yang berkepanjangan.
Rusia mengeklaim telah mencaplok Donetsk pada akhir tahun 2022, bersama dengan tiga wilayah lain di Ukraina yang sebagian didudukinya.
Sebagian wilayah Donetsk telah dikuasai oleh kelompok separatis yang didukung Kremlin sejak tahun 2014.