Perpaduan unsur modern dan tradisional tengah merajai panggung fashion Indonesia. Inilah yang nyata tampak di runway Plaza Indonesia Men’s Fashion Week (PIMFW) 2024 yang digelar pada awal September lalu.
PIMFW, yang digelar dengan tema besar Modern Gentleman, mengajak para pria untuk lebih berani mengekspresikan diri mereka lewat fashion. Fashion show yang diikuti oleh 40 desainer ini membuktikan bahwa mode adalah milik semua, baik perempuan maupun laki-laki.
Selama sepekan, para penikmat mode disuguhkan dengan pieces yang tengah menjadi tren, yakni outer atau luaran. Namun, outer-outer ini dihadirkan dalam gaya yang memadukan sentuhan tradisional dan kontemporer. Siluet beskap, atau baju tradisional pria Jawa, banyak dikawinkan dengan gaya urban yang menjadikannya tampak chic.
Siluet longgar atau loose juga menjadi sorotan. Ini memberikan sentuhan maskulin, bold, tetapi tetap dengan tampilan yang stylish.
Buat kamu yang penasaran dengan koleksi para desainer yang diperagakan di PIMFW, intip 12 koleksi yang telah kumparanWOMAN rangkum berikut ini. Jangan lupa catat pakaian-pakaian yang sukses menarik perhatianmu, Ladies.
1. STUDIOMORAL
Wilsen Willim menghadirkan 28 busana pria (menswear) dan tujuh busana perempuan (womenswear) di peragaan busananya di PIMFW. Selaras dengan tema, koleksi ini menghadirkan busana dengan suasana urban kontemporer yang kental.
Lansiran outer panjang yang dihadirkan memberikan kesan mewah dan elegan, berkat tailoring yang kuat dan apik. Sentuhan kincir angin (pinwheel) khas Wilsen Willim pun tetap dimunculkan, pun dengan detail batik di sejumlah busana.
Pemilihan bahan katun, katun jepang, tulle, dan quilted dikemas ke dalam celana, jaket, jas, mantel, kemeja, apron lipit, dan kaus dalam warna-warna netral.
5. BINhouse
Bukan Obin namanya jika tidak menghadirkan keindahan siluet dan kain tradisional Indonesia dalam rancangannya. Dalam koleksi menswear bertajuk Man on a Walk, label BINhouse memadukan unsur tradisional dengan kontemporer yang mencuri perhatian. Koleksi ini terinspirasi pesona para pria yang kian terbuka untuk tampil lebih fashionable dengan cara-cara baru.
24 looks dalam koleksi ini menampilkan tenun, songket sutra, serta batik-batik BINhouse yang dibuat dengan proses halang lilin. Koleksi ini menjadi bukti bahwa gaya tradisional dan wastra Indonesia tak lekang oleh waktu.
6. Parang Kencana
Batik tak akan pernah ketinggalan zaman. Inilah yang digaungkan dalam koleksi Parang Kencana di PIMFW. Koleksi bertajuk Sama Lineage ini terinspirasi dari keanggunan kain batik tradisional dan motif-motifnya yang penuh makna, seperti kawung, nitik, ceplok, dan truntum.
Batik-batik tersebut kemudian diimajinasikan ke dalam siluet bergaya kontemporer, mulai dari outer panjang, luaran bergaya beskap, hingga kemeja formal. Warna yang dipilih diambil dari keindahan alam, yakni indigo, terakota, hitam, dan cokelat.
7. Adrie Basuki x Evan Hartono
Koleksi kolaborasi desainer Adrie Basuki dan seniman neurodiverse Evan Hartono di PIMFW menghadirkan cerita yang manis dan hangat. Bertajuk PURE (Unconditional Love), busana-busana dalam koleksi ini menghadirkan lukisan dogs karya Evan.
Meskipun koleksi ini bernuansa kontemporer dengan gaya street style yang modern, Adrie Basuki tetap memasukkan unsur tradisional. Ia menggunakan kain lurik yang didesain khusus bersama perajin asal Jepara, Jawa Tengah. Sebagian dari penjualan koleksi ini juga akan didonasikan ke shelter anjing di Jakarta yang membutuhkan bantuan dana.
8. Rama Dauhan x Tanah Le Sae
Misterius dan emosional. Begitulah deskripsi yang tepat bagi koleksi kolaborasi Rama Dauhan dan Tanah Le Sae di PIMFW 2024. Koleksi dengan palet warna muted ini terinspirasi dari cinta dan sentuhan, mengajak pemakainya mengeksplorasi emotions atau perasan.
Unsur sustainability atau keberlanjutan pun ditekankan dalam koleksi bergaya kontemporer ini. Bahan-bahan lama dan baju-baju re-worked ditampilkan dalam siluet loose yang maskulin. Bahan-bahan katun, linen, chiffon, flanel, jeans, dan corduroy mendominasi koleksi bernuansa misterius ini, dengan sentuhan detail bordir, sulam, rajut, dan motif di berbagai sudut.
9. BIASA x Studio Sejauh
Kolaborasi BIASA x Studio Sejauh menghadirkan koleksi Mata Sawah yang berfokus pada kesederhanaan dan gemilangnya karya para perajin kain Indonesia. Koleksi ini memadukan ciri khas kedua jenama; siluet minimalis BIASA dan kain-kain sustainable milik Studio Sejauh, sebuah ruang kolaboratif di bawah jenama Sejauh Mata Memandang.
Motif-motif ikonis Sejauh Mata Memandang, mulai dari motif ayam, ombak laut, dan bambu, dihadirkan dalam busana-busana bersiluet oversized, seperti kaus, celana Hakama, jaket berbentuk kimono, syal ponco dengan tenun tangan, kemeja tailor, hingga celana panjang berbahan denim. Koleksi Mata Sawah bakal tersedia di gerai BIASA Jakarta dan Bali pada akhir 2024.
10. Sean Sheila for PILLAR
Kata siapa terburu-buru selalu buruk? Koleksi rancangan Sean Sheilla untuk jenama PILLAR membuktikan bahwa terburu-buru, atau being in rush, memiliki sentuhan artistik tersendiri. Koleksi yang dipenuhi dengan siluet loose ini memberikan kesan stylish pada penampilan yang sederhana.
Koleksi menswear perdana Sean Sheila ini didominasi dengan pemilihan warna hitam, charcoal, hijau matcha, hingga putih. Gaya kontemporer yang tak lekang oleh waktu ini cocok untuk para pria yang ingin tampil stylish secara effortless.
11. Passion Prive x Ivan Gunawan
Ivan Gunawan kembali hadir dengan rancangan yang ekstra dan dramatis di runway PIMFW 2024. Kali ini berkolaborasi dengan brand perhiasan Passion Prive, Ivan Gunawan bermain dengan warna monokromatik hitam putih dengan sentuhan motif yang ramai dan berani.
Menghadirkan menswear dan womenswear, koleksi Ivan Gunawan dan Passion Prive ini banyak mengambil siluet fitted yang memeluk tubuh pemakainya. Motif garis-garis yang ramai mampu mencuri perhatian siapa pun yang memandang. Penggunaan perhiasan di runway menegaskan bahwa perhiasan tak hanya milik perempuan, tetapi juga laki-laki.
12. KRATON Auguste Soesatro
Koleksi menswear perdana oleh Auguste Soesastro ini menghadirkan keeleganan batik dalam siluet yang elegan. Busana-busana dihadirkan dalam cakupan luas, dari busana smart casual seperti kemeja dan outer batik hingga formal seperti beskap dengan bahan yang mengilap.
Pemilihan warna-warna kalem dan muted, dari krem hingga hitam, memberikan kesan mewah dalam koleksi ini. Lewat koleksi ini, KRATON mengajak para pencinta fashion untuk tidak melupakan keindahan batik dan siluet busana tradisional Indonesia, terutama dalam busana pria.