Natal merupakan perayaan penuh kegembiraan, kebersamaan, dan berbagai tradisi unik di berbagai belahan dunia. Meskipun inti dari perayaan Natal serupa, yakni merayakan kelahiran Yesus Kristus, namun setiap negara memiliki cara unik tersendiri untuk memperingati momen spesial Natal.
Mulai dari festival lampion raksasa di Filipina, hingga parade Krampus menyeramkan khas Austria, tradisi-tradisi Natal ini menggambarkan kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat di setiap negara tersebut. Berikut 6 negara dengan tradisi Natal yang dikenal unik. Yuk, simak sama-sama!
1. Pasar Natal (Jerman)
Dilansir dari HowtoGermany, Natal di Jerman tak sekadar hari raya, namun juga sebuah tradisi penuh kehangatan dan keceriaan. Salah satu bagian yang tak boleh terlewat oleh siapapun ialah Christmas Market (Weihnachtsmärkte). Pasar Natal di Jerman biasanya dilaksanakan pada akhir November hingga beberapa hari sebelum Natal.
Pasar Natal ini dilengkapi dengan dekorasi pohon Natal raksasa yang menghiasi pusat-pusat kota. Tak sampai di sana, deretan kios kayu yang menjual berbagai kerajinan, hiasan Natal, serta makanan khas seperti kacang panggang, kue jahe, dan minuman hangat seperti Glühwein (anggur panas) juga turut meramaikan suasana pasar Natal di Jerman.
2. Pesta Bucket KFC (Jepang)
Beralih ke negara benua Asia, Jepang memiliki tradisi Natal yang terbilang unik. Dilansir dari timeout, salah satu tradisi Natal negara Jepang ialah memakan satu bucket ayam goreng, khususnya Kentucky Fried Chicken (KFC). Walaupun terdengar aneh, KFC sudah dianggap sebagai simbol perayaan Natal Jepang loh, Ladies!
Fenomena ini dipopulerkan oleh Takeshi Okawara, manajer pertama KFC di Jepang, menciptakan ide untuk menjual “party bucket” berisi ayam goreng setelah mendengar keluhan seorang turis yang merindukan hidangan kalkun untuk Natal pada tahun 1970. Mulai dari sana, KFC semakin populer sebagai pilihan makanan Natal di Jepang.
Keunikan tradisi ini semakin terasa karena pada setiap tanggal 25 Desember, banyak keluarga Jepang yang mengantri panjang di luar gerai-gerai KFC untuk memesan ayam goreng. Pemesanan untuk bucket ayam ini bahkan sudah bisa dilakukan sejak awal November, dan mereka harus sabar menunggu hingga hari Natal tiba.
3. Yule Goat (Swedia)
Swedia merayakan Natal dengan cara yang cukup klasik nih, Ladies. Dilansir dari CBC, salah satu elemen paling menarik dari tradisi Natal Swedia ialah Yule Goat atau kambing Yule, hewan seukuran manusia yang mendampingi Sinterklas untuk mengantarkan hadiah.
Salah satu tradisinya adalah Yule Gävle, patung kambing raksasa yang didirikan setiap tahun di alun-alun kota Gävle sejak 1966. Ide membuat kambing raksasa ini awalnya bertujuan untuk menambah keceriaan dan semangat Natal di kota tersebut.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat menyadari jika patung yang terbuat dari jerami tersebut rentan terbakar, sehingga beberapa tahun terakhir patung ini sering dihancurkan sebagai tanda selesainya perayaan Natal. Dalam 56 tahun terakhir, Kambing Yule Gävle telah dihancurkan lebih dari 35 kali.
4. Pesta Lampion (Filipina)
Perayaan Natal Filipina tergolong indah dan meriah nih, Ladies, yakni dengan mengadakan Giant Lantern Festival setiap tahunnya di kota San Fernando, Pampanga. Festival ini berlangsung dalam kurun waktu 17 Desember hingga 1 Januari.
Dilansir dari klook.com, Gaint Lantern Festival juga dikenal sebagai ‘Ligligan Parul’ yang berarti “kompetisi lampion”. Festival ini juga sebuah kompetisi yang menampilkan lampion Natal raksasa dengan hiasan ribuan lampu yang bergerak. Setiap kelurahan di San Fernando mengirimkan lampion-lampion besar sebagai untuk ikut meramaikan dan menciptakan suasana Natal penuh warna.
Festival ini telah menjadikan San Fernando sebagai ibu kota Natal Filipina karena sejarahnya yang unik. Industri pembuatan lampion yang berkembang pesat di sana menggunakan bahan-bahan lokal dan melibatkan generasi pembuat lampion yang terus berinovasi.
5. Parade Krampus (Austria)
Sedikit berbeda, perayaan Natal di Austria memiliki tradisi yang sedikit menyeramkan, yakni Krampuslauf, sebuah parade yang melibatkan St. Nicholas sebagai pemimpin prosesi para Krampus dengan kostum menyeramkan. Dilansir dari moonhoneytravel, Krampus merupakan makhluk setengah manusia, setengah hewan, yang merupakan sosok mengerikan dan dianggap sebagai “pendamping” dari Santa Claus, tetapi dengan tujuan yang berbeda.
Krampus akan berkeliling di desa atau kota, mengenakan topeng yang terbuat dari kayu Swiss Pine dan kostum berbulu lebat, serta membawa lonceng alpine besar yang membuat suara gaduh. Krampus dikenal dengan cara mereka menakut-nakuti dan “menghukum” para penonton, khususnya “anak nakal” misalnya dengan memukul kaki menggunakan ranting, merapihkan rambut, atau bahkan mencuri dan mengembalikan topi.
Tradisi ini sangat populer di Austria, terutama pada malam Krampusnacht yang jatuh pada 5 Desember, namun perayaan Krampuslauf sering kali dimulai sejak akhir November hingga awal Desember.
6. Saint Nicholas Day (Belanda)
Terlansir dari army.mil, di Belanda, perayaan Natal lebih berfokus pada momen kebersamaan keluarga, sementara pemberian hadiah biasanya dilakukan saat Sinterklas day pada 5-6 Desember. Sinterklas, yang merupakan tokoh utama dalam perayaan ini, dipercaya akan datang sembari menunggang kuda putih dan memberikan hadiah di sepatu anak-anak.
Sehingga, sampai saat ini, keluarga di Belanda masih menerapkan tradisi meminta anak-anak untuk menaruh permen ataupun kue di sebuah kaus kaki maupun sepatu, dan kemudian diletakkan di dekat perapian. Pada pagi harinya, anak-anak akan menerima hadiah yang mereka inginkan dan dipercayai oleh mereka dari Sinterklas, meskipun sebenarnya orang tua mereka lah yang memberikan.
Penulis: Monica Tobing