Selebrasi Mattia Zaccagni usai cetak gol saat Kroasia vs Italia dalam laga terakhir Grup B Piala Eropa 2024 di Leipzig Stadium, Jerman, pada Selasa (25/6) dini hari WIB. Foto: GABRIEL BOUYS / AFP

Italia imbangi Kroasia 1-1 dalam laga terakhir Grup B Piala Eropa 2024 di Leipzig Stadium, Jerman, pada Selasa (25/6) dini hari WIB. Mattia Zaccagni menjadi penyelamat Italia dari kekalahan lewat golnya di menit akhir. Golnya mengingatkan publik pada gol Alessandro Del Piero 18 tahun silam.

Kroasia unggul duluan lewat gol Luka Modric di menit 55. Italia cukup frustrasi untuk mencetak gol penyama kedudukan. Namun, sejak gol Modric, Italia tak mampu sekalipun melepas tembakan akurat.

Akhirnya, Mattia Zaccagni mencetak gol penyama bagi Italia di menit 90+8. Menerima umpan matang dari Riccardo Calafiori, pemain milik Lazio itu melepas sepakan ke pojok kiri gawang Kroasia, Dominik Livakovic tak kuasa menahan bola.

Detik-detik Mattia Zaccagni cetak gol saat Kroasia vs Italia dalam laga terakhir Grup B Piala Eropa 2024 di Leipzig Stadium, Jerman, pada Selasa (25/6) dini hari WIB. Foto: JOHN MACDOUGALL / AFP

Ini agak mirip dengan gol Del Piero di semifinal Piala Dunia 2006. Legenda Juventus itu melepas sepakan yang mengecoh kiper Jerman, Jens Lehmann, dan memastikan kemenangan 2-0 Italia untuk melaju ke final.

Disinggung soal hal itu, Mattia Zaccagni mengaku dari dulu sudah nge-fans dengan Del Piero. Gelandang 29 tahun itu bahkan sempat berbicara dengan Del Piero sebelum Piala Eropa 2024.

“Del Piero selalu menjadi idola saya, saya memasang posternya di dinding saat saya masih kecil. Sebelum kami berangkat ke Jerman, Del Piero menemui kami di TC, ​​​​lalu kami juga bisa ngobrol lewat Instagram dan itu seru sekali,” kata Zaccagni kepada Sky Sport Italia.

Alessandro Del Piero cetak gol ke gawang Jens Lehmann di semifinal Piala Dunia antara Jerman lawan Italia di Stadion Dortmund pada 4 Juli 2006. Foto: ARIS MESSINIS / AFP

Zaccagni tampak tidak percaya pada awalnya ketika merayakan gol itu. Sulit menggambarkannya dengan kata-kata.

“Banyak gambaran terlintas di benak saya. Itu adalah emosi yang tak terlukiskan, penting bagi kami lolos ke posisi kedua dan saya sangat senang,” tegasnya.

“Sejujurnya saya bahkan tidak menyadari bahwa itu adalah tendangan terakhir dalam pertandingan tersebut. Ketika bola datang kepada saya, dan diumpan dengan sangat baik oleh Calafiori, saya tidak berpikir dua kali. Saya berlari [berselebrasi] dan kemudian ditiban banyak orang,” tandasnya.

Dengan hasil ini, Italia menjadi runner up grup dengan 4 poin dan lolos otomatis ke 16 besar Piala Eropa 2024. Sementara, Kroasia tertahan di peringkat 3 dengan 2 poin dan berharap bisa ke fase gugur dengan status peringkat 3 terbaik.

Dalam Piala Eropa 2024, memang aturannya adalah empat dari enam tim peringkat 3 fase grup berhak lolos ke 16 besar. Kini, Kroasia ada di peringkat 5 di klasemen tersebut.

Kroasia masih bisa berharap lolos andai Slovenia tetap jadi tim peringkat 3 Grup C dan kalah dengan selisih gol lebih dari 3 saat kontra Inggris pada Rabu (26/6) pukul 02:00 WIB. Di sisi lain, mereka juga harus berharap Serbia tidak mengalahkan Denmark pada hari yang sama.

Namun, berharap itu pun tak cukup. Kroasia juga mesti berharap tim peringkat 3 dari Grup F, yang sementara kini dihuni Ceko, tidak mendapat hasil lebih baik. Mereka perlu berharap Ceko kalah dari Turki dan di laga lain Georgia kalah dari Portugal pada Kamis (27/6) pukul 02:00 WIB.

By admin