Nissan Motor Co dan Honda Motor Co menggelar konferensi pers untuk mengumumkan kesepakatan finalisasi merger dilakukan Juni 2025. Keputusan ini diambil karena kedua perusahaan, terutama Nissan mengalami kesulitan untuk bersaing dengan produsen mobil China.
Jumlah ekspor mobil Jepang bahkan kalah tahun lalu. Karena itu, penggabungan dua perusahaan otomotif ini adalah agar bisa bersaing dalam industri mobil global yang semakin kompetitif, terutama dengan produsen China.
Nantinya, perusahaan gabungan ini akan menjadi perusahaan induk bersama agar bisa melantai di Bursa Efek Tokyo per Agustus 2026. Sementara saham Honda dan Nissan akan dikeluarkan dari pasar (delisting).Para eksekutif menyebut Honda akan mencalonkan direkturnya untuk menjadi pemimpin perusahaan induk ini. Mitra Nissan, Mitsubishi Motors Corp, juga dapat menyepakati hal ini.
“Sinergi merger Honda dan Nissan akan membutuhkan waktu jika kesepakatan disepakati pada tahun 2025. Nissan mungkin akan terbebas dari tekanan keuangannya, sementara manfaat jangka pendek Honda mungkin terbatas,” kata Analis Industri Senior Bloomberg Intelligence, Tatsuo Yoshida, dikutip dari Bloomberg, Selasa (24/12).
Dalam konferensi pers itu, Chief Executive Officer Honda, Toshihiro Mibe, membeberkan tantangan yang dihadapi oleh kedua perusahaan saat ini. Namun dengan merger. dia yakin mereka bisa menjadi perusahaan yang kompetitif dan bersaing pada 2030.
Karena aksi korporasi ini, pemegang saham Honda akan kebagian cuan sebagai perusahaan siap melakukan pembelian kembali sahamnya dari tangan investor (buyback) sebanyak ¥1,1 triliun yen atau USD 7 miliar tahun depan. Batas atas pembelian kembali saham ini adalah 24 persen dari saham yang diterbitkan.
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut juga dihadiri oleh Mitsubishi Motors yang merupakan bagian dari aliansi bersama Nissan. Dalam pertemuan tersebut Mitsubishi Motors setuju untuk bergabung dengan Honda.Terkait investasi tidak ada jumlah nominal angka yang disebutkan dalam pertemuan tersebut.
“Pembicaraan formal baru saja dimulai, jadi tidak ada nominal yang diberikan. Masih ada poin-poin yang harus dipelajari dan didiskusikan,” kata Mibe.
Berdasarkan angka kapitalisasi pasar ketiga produsen tersebut, merger ini memiliki nilai USD 50 miliar atau sekitar Rp 808 triliun. Nantinya aliansi Honda, Nissan dan Mitsubishi bakal bersaing dengan Toyota Motor Corp. dan Volkswagen AG asal Jerman. Saat ini Toyota menjalin kemitraan di sektor teknologi bersama Mazda Motor Corp. dan Subaru Motor Corp.
Meski Honda, Nisan dan Mitsubishi bergabung, jumlah penjualan mereka tidak bisa menyamai produksi Toyota yang mencapai 11,5 juta pada tahun 2023.Secara total, ketiganya hanya mampu memproduksi 4,4 juta. Rinciannya Honda sebanyak 4 juta, Nissan sebanyak 3,4 juta dan Mitsubishi Motors sebanyak 1 juta.
Dikutip dari Bloomberg, usai kedua perusahaan mengumumkan jadwal merger, saham Honda yang berkode 7262 dibuka melesat 14,4 persen ke posisi 1.531,2, sementara saham Nissan anjlok 7,3 persen ke 410,66.
Menguatnya saham Honda juga didukung oleh pernyataan para eksekutif yang menyebut Honda akan mencalonkan mayoritas direkturnya. Terlebih ada juga kabar Honda akan melakukan pembelian kembali saham mereka dari tangan investor (buyback) sebanyak ¥1,1 triliun yen atau USD 7 miliar tahun depan. Batas atas pembelian kembali saham ini adalah 24 persen dari saham yang diterbitkan.
Sementara saham justru Nissan anjlok karena investor masih ragu dengan merger ini terhadap nasib Nissan ke depannya. Apalagi mantan CEO Nissan, Carlos Ghosn, mengatakan langkah merger ini merupakan sebuah langkah putus asa karena menurunnya penjualan Nissan.Disitat dari Carscoops, Ghosn bilang Honda sebenarnya tidak terlalu antusias melakukan kolaborasi tersebut. Keputusan itu diambil karena tekanan dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) yang memintanya.
“Ini merupakan langkah putus asa bagi Nissan. Sinergi antara kedua perusahaan tersebut akan sulit ditemukan karena keduanya punya pasar yang sama dengan produk yang juga serupa,” kata Ghosn kepada Bloomberg Television beberapa waktu lalu.
Krisis yang dialami Nissan saat ini jadi awal pemicu merger dengan Honda. Nissan juga sudah mengumumkan kondisinya saat ini dalam keadaan darurat. Hingga pukul 10:57 WIB, saham Nissan di Bursa Efek Tokyo terpantau mulai bangkit 3,29 persen ke 464,8 dan Honda menguat 12,65 persen ke 1.438,0.