Unit Kimia, Biologi, dan Radioaktif Gegana Brimob Polda Jawa Barat meninjau lokasi tercecernya cairan kimia yang bocor dari truk tangki di sepanjang Jalan Jembatan Cigentur, Kecamatan Cikalong Wetan sampai dengan kawasan Cikamuning, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Zat kimia yang tercecer dipastikan sudah tidak ada di lokasi tersebut.
Komandan Detasemen Gegana Brimob Polda Jawa Barat, Kompol Adjang Suhendar, mengatakan berdasarkan pengambilan sampel dapat dipastikan cairan itu ialah natrium hidroksida dengan rumus kimia NaOH. Masyarakat lebih mengenalnya dengan bahan soda api.
Adjang menyebut telah terjadi reaksi kimiawi pada cairan yang bocor dari truk pada Selasa (24/12) kemarin. Bahan soda api itu telah berubah jadi tiga senyawa lainnya yakni Ammonium thiocyanate, Hidrogen peroksida, Natrium nitrat.
“Setelah kami cek lokasi posisi [truk] terakhir di pos Cikamuning ini sampai dengan posisi awal terjadinya kebocoran di daerah Cigentur, di wilayah kuasa Cikalong, itu sudah tidak ditemukan lagi di jalan, zat kimia natrium hidroksida,” kata Adjang kepada wartawan di Mapolres Cimahi, Rabu (24/12) malam.
Dia menjelaskan, perubahan kimiawi itu dipengaruhi sejumlah faktor. Mulai dari alam, cuaca, maupun kandungan lain yang berada di jalanan, khususnya di tiga titik yang didapati paling banyak korban, yaitu di Cikalong Wetan, Cikubang Sari, dan Cikamuning.
“Yang pertama karena dari kemarin sudah dua kali hujan, yang kedua juga kemungkinan di jalan itu ketemu solar atau bensin yang bocor atau yang lain sebagainya,” ucap dia.
Dia mengatakan kadar kontaminasi ketiga senyawa kimia itu berada di bawah natrium hiroksida atau bahan soda api.
Namun, untuk memastikan jalanan aman dari efek negatif senyawa yang tertinggal itu, Andjang mengatakan pihaknya telah melakukan dekontaminasi dengan cairan jenis B24 X, yang berfungsi sebagai penetralisir.
“Namun demikian dari ketiga jenis kimia tersebut juga sudah kami lakukan dekontaminasi,” ujarnya.