Ilustrasi anak main gadget. Foto: Shutter Stock

Generasi alfa atau anak-anak yang lahir pada rentang tahun 2010-2025 tengah menghadapi dilema. Mereka melek teknologi, namun minim aktivitas.

Hal itu disampaikan Dokter Spesialis Anak, dr. Attila dewanti, Sp. A(K). Ia melihat generasi alfa cenderung dekat dengan dunia digital.

“Pakai ponsel nggak usah diajari. Kalau aku ya tanya dulu ke anak ‘bagaimana ini ya caranya?’ kalau dia nggak. Mereka udah ngerti,” kata dr. Attila saat ditemui kumparanMOM di acara konferensi pers Kalbe Consumer Health, di Rockstar Academy Gajah Mada, Rabu (25/9).

Kata Dokter soal Generasi Alfa Kurang Stimulasi Gerak

Generasi Alfa bahkan mampu mandiri dan memecahkan masalah dengan bantuan gawai. Sayangnya karena terlalu sibuk dengan gawai, mereka cenderung kurang aktivitas.

Ilustrasi orang tua dan anak main gadget. Foto: zEdward_Indy/Shutterstock

“Anak gen alfa ini kan cenderung duduk. Karena mereka lebih suka berselancar di dunia digital. Jadi kekurangannya adalah mereka kurang aktivitas fisik,” ujar dr. Attila.

Padahal aktivitas fisik sangat dibutuhkan anak. Sebab, aktifitas fisik ini merupakan satu jenis stimulasi yang anak butuhkan.

Lantas, seperti apa aktifitas fisik yang dapat anak lakukan?

Jawabannya tergantung usia, Moms. Misalnya, anak dengan usia dua tahun harus belajar melompat-lompat, lari dan naik turun sesuatu.

Sementara untuk anak usia 5-6 tahun ke atas adalah dengan olahraga. Artinya, berikanlah aktivitas fisik ke anak sesuai dengan usia mereka.

Jadi, yuk mulai sekarang ajak si kecil untuk melakukan aktivitas setiap harinya, agar tumbuh kembangnya semakin optimal, Moms.

By admin