Pemain AC Milan, Tijjani Reijnders, bicara perihal pengaruh besar dari dua negara garis keturunannya yakni Belanda dan Indonesia dalam karier dan pribadinya sebagai seorang pesepak bola. Ada dua hal penting yang ia ambil dari dua sisi negara asalnya tersebut.
Tijjani Reijnders miliki darah Indonesia berasal dari pihak ibunya yang berasal dari Kota Maluku, di mana keluarganya miliki nama belakang ‘Lekatompessy’. Sempat dirumorkan untuk dinaturalisasi, akhirnya ia putuskan bermain untuk Belanda. Justru sang adiklah, Eliano Reijnders, yang kini memilih Timnas Indonesia.
Tijjani menyebut bahwa ada pengaruh besar dari Belanda dan Indonesia dalam pribadinya selama meniti karier sebagai seorang pesepak bola. Ia belajar dua hal penting, yakni tentang cara berendah hati dan berbangga diri dalam meraih apa pun.
“Saya punya pengaruh Indonesia dan Belanda dan itu menjadikan sebagai pribadi saya sekarang. Dari sisi Belanda saya miliki cara untuk rendah hati, dari Indonesia saya belajar untuk berbangga atas apa pun yang saya lakukan juga saya raih,” ucap Tijjani dikutip calciomercato.
Tijjani juga mengungkap kedekatan dengan sang adik, Eliano Reijnders, yang memiliki peran penting dalam mendukung karier satu sama lain. Tijjani turut bangga dengan keputusan Eliano yang putuskan bela Timnas Indonesia.
“Eliano adalah teman baik saya, kami berbagi segalanya dan bicara setiap hari. Dan sekarang dia [memilih untuk] membela Timnas Indonesia, saya benar-benar bangga padanya,” ujarnya.
Tijjani Reijnders miliki peran penting di lini tengah AC Milan. Bahkan ia kini salah satu gelandang paling bernilai di dunia. Menurut laporan transfermarkt, pemain jebolan PEC Zwolle itu miliki nilai pasar hingga Rp 870 miliar.
Tijjani juga catatkan statistik impresif dan terbilang produktif selama berseragam pada satu musim terakhirnya. Ia telah tampil sebanyak 72 kali dengan torehan 12 gol.