Pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan, Rabu (25/12).
Menurut laporan, pesawat yang tengah menempuh rute dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Rusia, itu dialihkan dari jalur aslinya akibat kabut tebal.
Kementerian Darurat Kazakhstan menyatakan tim penyelamat telah dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi kecelakaan.
“Pesawat yang melakukan perjalanan dari Baku ke Grozny jatuh di dekat Aktau,” demikian pernyataan kementerian transportasi Kazakhstan melalui Telegram, seperti diberitakan Guardian.
Pemerintah Kazakhstan mengatakan pesawat tersebut membawa 62 penumpang dan lima awak. Laporan awal menunjukkan kemungkinan adanya korban selamat.
Kantor berita Rusia menyebut pesawat tersebut menghadapi masalah saat mendekati Grozny, Chechnya, karena kondisi kabut yang mengganggu jarak pandang.
Kecelakaan terjadi saat pesawat mencoba mendarat darurat di Kazakhstan. Video yang beredar di media sosial menunjukkan detik-detik pesawat jatuh dan meledak saat mencapai daratan.
Pesawat Azerbaijan yang Jatuh Diduga Tabrak Burung dan Alami Gangguan GPS
Pesawat E190 Azerbaijan Airlines yang jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, diduga sempat menabrak burung dan menghadapi gangguan GPS sebelum melakukan pendaratan darurat.
Informasi itu diperoleh dari hasil penyelidikan awal pengawas penerbangan Rusia dan pantauan FlightRadar24.com.
Pesawat dengan nomor penerbangan J2-8243 itu terbang dari Baku menuju Grozny, Rusia. Namun, kabut tebal di Grozny memaksa pilot mengalihkan rute ke Kazakhstan.
Saat mencoba mendarat darurat sekitar 3 kilometer dari kota Aktau, pesawat akhirnya jatuh dan terbakar hebat.
“Pilot dilaporkan memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat setelah pesawat menabrak burung,” ujar pengawas penerbangan Rusia, seperti dikutip dari Reuters.
Korban Tewas Jatuhnya Pesawat Azerbaijan di Kazakhstan Jadi 38 Orang
Setidaknya 38 orang tewas setelah pesawat penumpang Azerbaijan Airlines jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan.
Pesawat yang membawa 62 penumpang dan lima awak itu jatuh pada hari Rabu (25/12) setelah terpaksa melakukan pendaratan darurat sekitar tiga kilometer (1,8 mil) dari Aktau.
“Situasinya tidak terlalu baik, 38 orang tewas,” kantor berita Rusia Interfax mengutip pernyataan Wakil Perdana Menteri Kazakhstan Kanat Bozumbayev, dilansir Aljazeera, Kamis (26/12).