Pasang suami-istri (pasutri) bernama Ramiden Damanik (70 tahun) dan Sania Saragih (41) di Kecamatan Raya Kahaen, Kabupaten Simalungun, Sumut, ditemukan tewas akibat terseret banjir bandang, Rabu (25/12).
Pasutri ini diduga ikut terseret beserta rumah yang juga dihantam banjir bandang.
Banjir bandang ini berasal dari luapan Sungai Bah Sombu Nagori Bangun Raya. Banjir sudah melanda sejak Selasa sore (24/12). Rumah korban berada tak jauh dari sungai itu.
Kapolres Simalungun, AKBP Choky Sentosa Meliala, mengatakan pihaknya menerima laporan sekitar pukul 18.00 WIB usai warga menemukan rumah semi permanen milik korban hanyut.
“Diketahui bahwa rumah tersebut ditempati oleh kedua korban yang merupakan suami-istri dan saat dilakukan pengecekan TKP keduanya tidak ditemukan lagi,” kata Choky pada Kamis (26/12).
Atas kejadian ini, Polres Simalungun bersama Basarnas melakukan pencarian pada hari kejadian. Namun, tidak membuahkan hasil.
Pencarian dilanjutkan keesokan harinya dan kedua korban ditemukan terjepit di antara pepohonan bambu di pinggir aliran Sungai Bah Sombu di Huta IV Maratur Nagori Sambosar Raya.
Sempat live di Facebook
Choky menerangkan, sebelum hanyut, korban Sania Saragih sempat melakukan siaran langsung (live) di akun Facebook pribadinya.
Dalam momen itu, Sania menunjukkan kondisi air sungai yang sudah meluap dan masuk ke rumahnya.
“Saksi atas nama Termina Turnip menerangkan bahwasanya ia terakhir berpisah dengan Ibu Sania Saragih sekitar pukul 17.00 WIB di simpang Lapangan Bola Sindar Raya sepulang mencari brondolan sawit dan bergerak pulang ke rumahnya dan Sania Saragih sempat live di FB miliknya menunjukkan sungai yang sudah mulai meluap dan masuk ke dalam rumah,” sambungnya.
Saat ini jasad kedua korban sudah diserahkan kepada keluarga untuk disemayamkan.