Pendidikan itu sangatlah penting, karena mampu mengantarkan seseorang pada pemahaman yang lebih luas, keterampilan yang lebih baik, serta peluang untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera. Pengembangan wajib belajar 9 tahun dirintis di era Soeharto.
Pada tanggal 2 Mei 1984, Indonesia mencatat sejarah baru dalam pendidikan dengan dicanangkannya Program Wajib Belajar 9 Tahun. Program ini bertujuan untuk memastikan seluruh anak Indonesia memperoleh pendidikan dasar setidaknya hingga tingkat SD.
Pengembangan Wajib Belajar 9 Tahun Dirintis di Era Soeharto, Ini Penjelasannya
Dikutip dari buku Manajemen Pendidikan pada Era Perkembangan Teknologi karya Dr. Drs. Haetami., M.Ag (2023: 27), pada 2 Mei 1994 wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun untuk tingkat SLTP dicanangkan.
Pengembangan wajib belajar 9 tahun dirintis di era Soeharto. Program ini resmi diluncurkan pada tahun 1994, melanjutkan keberhasilan program wajib belajar 6 Tahun yang telah dicanangkan sejak tahun 1984.
Tujuan utamanya adalah memberikan kesempatan kepada seluruh anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan dasar hingga tingkat sekolah menengah pertama (SMP), guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendorong pembangunan nasional.
Penerapan program ini didasarkan pada kebutuhan mendesak untuk menghadapi tantangan globalisasi dan meningkatkan daya saing bangsa.
Pada saat itu, banyak anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan setelah menyelesaikan sekolah dasar karena kendala ekonomi dan akses pendidikan yang terbatas.
Dengan wajib belajar 9 Tahun, pemerintah berkomitmen untuk memperluas cakupan pendidikan dasar bagi seluruh lapisan masyarakat.
Untuk mendukung implementasi program ini, pemerintah menyediakan berbagai fasilitas, seperti pembangunan sekolah baru, pelatihan guru, dan peningkatan kualitas kurikulum.
Program bantuan operasional, seperti Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), juga mulai diperkenalkan untuk meringankan beban biaya pendidikan, terutama bagi keluarga kurang mampu.
Selain itu, program beasiswa dan subsidi pendidikan diberikan untuk mengurangi angka putus sekolah. Di era Soeharto, perhatian terhadap pendidikan tidak hanya bersifat kuantitatif tetapi juga kualitatif.
Penguatan kurikulum dan pemerataan pendidikan menjadi prioritas, terutama di daerah terpencil dan tertinggal.
Meski banyak tantangan, seperti infrastruktur yang belum memadai dan kendala sosial-ekonomi, program Wajib Belajar 9 Tahun berhasil meningkatkan angka partisipasi sekolah dan menjadi dasar bagi kebijakan pendidikan di masa mendatang.
Baca Juga: Siapa Pencetus Lukisan Legenda Pemandangan pada Masa Kecil? Ini Ulasannya
Jadi, pengembangan wajib belajar 9 tahun dirintis di era Soeharto pada tahun 1984. Tujuan wajib belajar 9 tahun ini adalah mengurangi angka putus sekolah dan memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan pendidikan minimal SLTP. (Umi)