Polrestabes Medan bersama Kodam I Bukit Barisan masih mendalami motif penculikan dan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum TNI Serka H bersama 4 warga sipil terhadap warga Deli Serdang, Andreas Sianipar (44 tahun) hingga berujung tewas.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menyebut, dari hasil penyelidikan sementara, motif aksi tersebut adalah masalah rental mobil.
“Ya itu dugaannya seperti itu (masalah rental mobil), konfirmasi awalnya begitu,” kata Gidion saat ditemui di Jalan Perintis pada Jumat (26/12).
Meski begitu, kata Gidion, polisi masih terus mendalami motif ini.
“Kalau motif kan siapa yang menginisiasi utama kan harus komprehensif karena ada relasi hubungan antara tiga pelaku sipil dengan satu yang dari TNI. Maka itu harus komprehensif,” kata dia.
“Kalau motif kan jadi satu, enggak punya motif sendiri-sendiri. Maka itu ada relasi kuasa, hubungan antara para pihak,” sambungnya.
Soal masalah mobil ini, sebelumnya juga sempat disinggung oleh adik korban yakni A Sianipar.
A Sianipar bilang, dari pertemuannya dengan Serka H di Pomdam I Bukit Barisan (BB), Serka H menyebut bahwa Andreas meminjam mobilnya.
Namun, kata dia, Serka H menyebut bahwa Andreas telah menghilangkan mobil tersebut.
Saat ini, polisi sudah menangkap 3 dari 4 warga sipil yang terlibat. Mereka adalah CJS, MFIH, dan FA. Sementara, satu lainnya masih diburu.
Kata Kodam I BB
Kasdam I Bukit Barisan (BB) Brigjen TNI Refrizal menyebut saat ini Serka H ditahan di Pomdam I Bukit Barisan. Tapi, statusnya masih terperiksa, belum tersangka.
“Masih dalam pendalaman, sudah ditahan, tapi masih didalami, sudah di Pom (Pomdam I Bukit Barisan),” kata Refrizal saat ditemui di Kodam I Bukit Barisan pada Jumat (20/12).
“(Statusnya) Terperiksa. Ditahan sejak Sabtu (14/12),” sambungnya.
Refrizal bilang, dari hasil pemeriksaan sementara, Serka H tidak mengakui adanya insiden penculikan dan penganiayaan itu.
“Yang bersangkutan belum mengakui kalau dia yang menyekap, masih didalami, akan ada pendalaman, yang penting validitas yang kita buktikan,” sambungnya.
Kasus ini bermula ketika Andreas diculik pada Minggu (8/12). Lalu, ia dianiaya oleh Serka H dan 4 warga sipil lainnya.
Aksi penganiayaan itu dilakukan dengan cara memukul, menebas, hingga menjerat leher korban. Korban yang tewas lalu dibuang dan akhirnya ditemukan di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) pada Sabtu (21/12).