Intermittent fasting adalah salah satu program diet yang caranya cukup mudah dan hasilnya efektif. Sesuai namanya, program ini dilakukan dengan cara berpuasa selama jangka waktu tertentu.
Menurut Mayo Clinic, jenis puasa dalam intermittent fasting bermacam-macam. Salah satu yang sederhana adalah puasa selang-seling. Maksudnya, kamu boleh makan selama satu hari, kemudian berpuasa keesokan harinya.
Selain itu, cara lain yang populer adalah makan dalam rentang waktu 8 jam sehari. Di luar waktu tersebut, kamu tidak boleh mengonsumsi makanan apa pun, tapi tetap boleh minum agar tak kekurangan cairan.
Program diet ini terbukti efektif menurunkan berat badan karena asupan kalori berkurang. Tapi kamu mungkin akan mengalami efek samping lelah dan sakit kepala, sehingga sulit melakukan olahraga yang intensitasnya berat.
Lantas, seperti apa olahraga yang cocok untuk intermittent fasting? Yuk, simak informasinya di bawah ini, Ladies.
Olahraga yang Cocok untuk Intermittent Fasting
Menurut Medical News Today, secara umum ada dua jenis latihan olahraga, yakni aerobik (kardio) dan anaerobik. Latihan aerobik merujuk pada olahraga yang dilakukan dalam jangka waktu lama, seperti berlari dan bersepeda.
Sedangkan anaerobik adalah latihan yang membutuhkan usaha maksimal dalam jangka waktu yang singkat, seperti angkat beban. Nah, olahraga yang cocok untuk program intermittent fasting harus disesuaikan dengan jenis puasa yang dilakukan.
Kalau kamu menjalani puasa selang-seling, pilihlah latihan aerobik. Sedangkan untuk program intermittent fasting 8 jam, bisa melakukan latihan aerobik maupun anaerobik selama belum berpuasa.
Namun, secara umum, latihan aerobik lebih disarankan untuk orang-orang yang sedang menjalani intermittent fasting, apa pun jenis caranya. Berikut beberapa contoh latihan aerobik menurut Healthline:
1. Lari atau jogging
Berlari merupakan salah satu bentuk latihan aerobik yang paling efektif untuk membakar lemak dan kalori. Latihan ini juga dapat meningkatkan kesehatan jantung, mood, dan masih banyak lagi.
Jika kamu masih pemula, larilah selama 20-30 menit setiap 2 kali seminggu. Kecepatan lari harus tetap stabil. Kalau kesulitan, kamu bisa melakukan variasi dengan jalan selama 1 menit setiap kali berhasil lari selama 5 menit.
3. Jalan kaki
Meskipun tidak terlihat seperti olahraga, tapi ternyata jalan kaki memiliki manfaat yang banyak, lho. Berjalan kaki setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung, obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, hingga depresi.
Untuk mendapatkan manfaat itu, disarankan untuk jalan selama 150 menit per minggu. Kamu juga bisa jalan setiap 30 menit setiap hari, tapi lakukan selama 5 hari berturut-turut.
3. Lompat tali
Lompat tali bermanfaat untuk meningkatkan koordinasi tangan dan kaki, serta kelincahan tubuh. Durasi yang disarankan untuk olahraga ini adalah 15-25 menit setiap sesi. Lakukan sebanyak 3-5 kali per minggu
4. Zumba
Zumba termasuk latihan aerobik yang bermanfaat bagi kesehatan jantung, dapat meningkatkan koordinasi tubuh, mengencangkan seluruh tubuh, hingga mengurangi stres. Lakukan latihan ini selama 60 menit dan sebanyak 1-3 kali per minggu.
Baca Juga: 5 Kesalahan Diet Intermittent Fasting yang Umum Dilakukan