PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terus mendorong praktik bisnis berkelanjutan dan telah menetapkan visi “Becoming Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future” Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, mengatakan pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mewujudkan aspirasi tersebut.
“Untuk mencapai hal ini kami telah menyusun strategi yang terdiri dari tiga pilar. yang pertama adalah Sustainable Banking, kemudian Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking,” kata Alexandra dalam acara kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (25/9).
Alexandra menjelaskan, untuk pilar Sustainable Banking, Bank Mandiri telah melakukan mengintegrasikan prinsip ESG di dalam kegiatan bisnis perbankan melalui kebijakan kredit dan pengembangan solusi keuangan berkelanjutan yang mendorong praktik nasabah menuju ekonomi rendah karbon, sejalan dengan target nasional dalam mencapai Net Zero Emissions di 2060 atau lebih cepat.
Bank Mandiri mengembangkan berbagai produk keuangan berkelanjutan, antara lain green bond, green loan, Sustainability-Linked Loan, serta Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hijau.
“Sementara, pilar Sustainable Operation, kami memiliki target yang ambisius untuk mencapai Net Zero Emission pada operasional kami pada tahun 2030. Maka kami melakukan berbagai inisiatif yang mendorong green operations dan membangun green business mindset kepada seluruh pegawai yang kami sebut Mandirian,” kata Alexandra.
“Dalam mencapai hal ini kami terus meningkatkan awareness para Mandirian, melalui berbagai program budaya berkelanjutan untuk pegawai-pegawai di Bank Mandiri sekaligus menyediakan infrastruktur, seperti instalasi solar panel pada beberapa gedung perkantoran dan charging station. Serta untuk mengakselerasi target ini, kami juga mengoptimalisasi digital platform kami melalui Livin’, Kopra, dan Smart Branch,” ujarnya.
Alexandra menyampaikan bahwa saat ini Livin’ telah memiliki 26 juta pengguna terdaftar, sementara Kopra telah mencatat 235 ribu perusahaan terdaftar. Selain itu, lebih dari 240 cabang Bank Mandiri kini berbasis digital, yang dikenal sebagai smart branch. Digitalisasi ini diharapkan tidak hanya dapat mengurangi penggunaan kertas dalam proses bisnis, tetapi juga mengurangi kebutuhan nasabah untuk melakukan perjalanan fisik ke cabang, sehingga membantu menekan emisi karbon yang dihasilkan dari mobilitas nasabah. Kemudian Bank Mandiri juga secara bertahap mengganti kendaraan operasional menjadi kendaraan listrik, meski belum bisa diterapkan seluruhnya.
Untuk pilar ketiga, yaitu Sustainability Beyond Banking. Alexandra mengatakan pihaknya fokus mengedepankan program-program pemberdayaan, termasuk dalam aspek sosial.
“Adapun yang diangkat dalam pilar ini adalah terkait bagaimana kita bisa mendorong dampak yang positif untuk jangka panjang, yang tentunya sejalan dengan tujuan-tujuan SDGs, dalam hal ini, fokus kami pada sektor perbankan meningkatkan inklusi keuangan sehingga dapat mendorong pemerataan ekonomi” kata Alexandra.
“Dengan ketiga pilar ini kami tentunya harus memastikan bahwa semua pegawai memahami bagaimana menjalankan praktik ESG dalam kegiatan bisnis dan operasional,” ujarnya.
Hingga semester I 2024, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri mencapai Rp 287 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 14,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari tahun 2023.
Komposisi dari portofolio berkelanjutan Bank Mandiri ini terdiri dari portofolio hijau sebesar Rp 139 triliun, tumbuh 20,4 persen yoy dan portofolio sosial mencapai Rp139 triliun, tumbuh sebesar 9,5 persen yoy.