Vietnam tampak perkasa di Piala AFF 2024. Usai mengoleksi 3 kemenangan dan 1 hasil imbang di fase grup, mereka teranyar menaklukkan Singapura 2-0 dalam laga leg pertama semifinal Piala AFF 2024 di Jalan Besar Stadium, Kamis (26/12).
Namun sebenarnya, ada catatan unik dari pencapaian Vietnam di Piala AFF kali ini sejauh ini. Jadi, gol-gol yang dicetak oleh armada Kim Sang-sik dari 5 laga yang telah dilakoni selalu terjadi di babak kedua.
Ketika menang 4-1 atas Laos, gol-gol Vietnam tercipta di menit 58, 63, 69, dan 82. Lalu ketika mengalahkan Indonesia, Vietnam baru bisa menciptakan gol di menit 77.
Saat nyaris kalah dari Filipina, gol penyama skor 1-1 baru bisa mereka ciptakan di menit 90+7. Terakhir, ketika melibas Myanmar 5-0, Vietnam membukukan gol di menit 48, 55, 74, 90, dan 90+2.
Teranyar saat menaklukkan Singapura, Vietnam baru bisa mencetak gol di menit-menit akhir perpanjangan waktu. Tepatnya di menit 90+11 dan 90+14.
Ada beberapa hal yang bisa menjelaskan fenomena ini. Pertama adalah kualitas penyelesaian akhir yang pernah dikeluhkan Kim Sang-sik terutama saat menang 1-0 atas Indonesia.
“Kami membuat banyak peluang tetapi tak bisa memanfaatkannya. Kami meminta maaf meski begitu yang terpenting kami menang dan mendapatkan tiga poin,” ucap Kim usai melawan Indonesia dikutip dari Soha.
Pengamat sepak bola Vietnam, Quang Huy, juga pernah menyoroti kelemahan pemain Timnas Vietnam. Ia menjelaskan bahwa pemain-pemain muda Vietnam masih minim jam terbang.
“Pemain utama saat ini sebagian besar masih muda dan energik, tetapi tidak memiliki banyak pengalaman sebagai starter,” kata Quang Huy, dikutip dari Bongda.
Sementara, kekuatan fisik menjadi alasan lain Vietnam bisa unggul atas lawan-lawannya di babak kedua. Ini pernah disoroti pelatih Laos, Ha Hyeok-jun.
“Yang paling berkesan bagi saya dari Timnas Vietnam adalah kekuatan fisik mereka yang luar biasa. Ini adalah faktor penting yang membantu mereka mendekati level tim seperti Korea dan Jepang. Dengan kekuatan ini, jika mereka terus meningkat, Vietnam dapat mencapai level benua seperti Jepang dan Korea,” tutur Ha Hyeok-jun dikutip dari Znews.