B alias Billy (kiri) dan S alias Satim (kanan muka cemong) dua pelaku penyiraman air keras ke mahasiswi di Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Mahasiswi di Yogyakarta bernama Natasya menjadi korban penyiraman air keras di malam Natal. Polisi menyebut Natasya mengalami luka parah dari wajah hingga ke badan.

“Korbannya di RS Sardjito sekarang, kasihan, parah,” kata Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio, melalui sambungan telepon, Kamis (26/12).

“Luka ya wajah, badan, tangan, kaki,” jelasnya.

Probo mengatakan Natasya disiram air keras oleh pelaku saat berada di indekosnya.

Saat ini dua orang pelaku sudah ditangkap oleh Satreskrim Polresta Yogyakarta. “Pelaku laki-laki,” katanya.

Penyiram Air Keras ke Mahasiswi Yogya di Malam Natal: Mantan, Ditolak Balikan

Ilustrasi pasangan kekasih yang sedang liburan Foto: Shutter Stock

Polresta Yogyakarta menampilkan dua pelaku yang menyiram mahasiswi bernama Natasya dengan air keras saat malam Natal.

Kedua pelaku adalah Billy (25 tahun) yang merupakan mantan pacar Natasya dan Satim pemuda serabutan yang bertindak sebagai eksekutor.

“Jadi mahasiswi ini (korban) adalah berasal dari Kalimantan Barat. Kemudian, mempunyai pacar yang berasal dari Kalimantan Barat juga (Billy). Mereka berpacaran sejak tahun 2021. Kemudian, pada bulan Agustus 2024 mereka berpisah,” kata Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio di kantornya, Kamis (26/12).

Billy kata Probo tak terima diputus oleh Natasya. Mahasiswa S2 salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta itu sejak Agustus berusaha mendatangi Natasya untuk minta balikan. Tapi usahanya gagal.

“Dia berusaha untuk supaya balikan lagi. Namun, mahasiswi ini tetap tidak mau. Akhirnya, ada ancaman dari si B ini, pelaku ini kepada korban. Intinya, kalau mereka tidak bisa bersatu, kalau nanti sakit, ya sakit semua. Sama-sama merasakan,” katanya.

Pada 12 Desember Billy menggunggah di Facebook yang berisi membutuhkan orang untuk bekerja apa saja. Di situlah dia berkomunikasi dengan Satim yang tertarik dengan lowongan yang Billy bagikan.

Billy melalui WA berkomunikasi dengan Satim. Dia mengaku sebagai seorang perempuan yang bernama Senlung. Billy membuat cerita suaminya direbut oleh pelakor yaitu Natasya.

Billy dan Satim tak pernah ketemu, mereka berkomunikasi hanya melalui WA. Uang untuk membayar Satim pun tidak diberikan langsung tetapi ditaruh di suatu tempat.

“Uang itu dibungkus plastik ditaruh di suatu tempat, kemudian diambil oleh eksekutor,” katanya.

Satim lalu beraksi seorang diri pada 24 Desember petang. Dia mendapat informasi dari Billy bahwa Natasya berada di kosnya karena hendak beribadah ke gereja.

“Karena si B ini juga menjelaskan bahwa ke gerejanya nanti kurang lebih pukul 19.00. Entah dapat informasi dari mana. Akhirnya, benar pelaku datanglah ke situ jam 18.30,” katanya.

“Sampai di depan pintu, pintu kos korban itu karena pintunya kos itu agak terbuka, pelaku langsung membuka pintu itu dan melihat si korban itu sedang selesai mandi, menggunakan handuk sedada gini. Langsung tidak ada kata apa-apa langsung disiramkan air keras itu. Dan terkena mukanya dan sekujur tubuh. Kemudian, korban teriak, teriak keras. Akhirnya, pelaku langsung lari,” jelasnya.

Mahasiswi Yogya Disiram Air Keras di Malam Natal: Eksekutor Dijanjikan Rp 7 Juta

Kepada Billy, Satim meminta bayaran Rp 7 juta yang disanggupi Billy. Namun uang Rp 7 juta akan digenapi setelah Satim merampungkan eksekusinya.

“Eksekutor ini inisial S minta uang operasional dulu. Jadi, pelaku mantan pacar ini, si B ini, berusaha menutupi jati dirinya. Dia tidak mau ketemu langsung. Jadi, uang yang diberikan juga tidak mau ditransfer. Dia COD di suatu tempat. Uang itu dibungkus plastik ditaruh di suatu tempat, kemudian diambil oleh eksekutor,” kata Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio di kantornya, Kamis (26/12).

Billy memberikan uang sebanyak enam kali dengan total besarannya mencapai Rp 1,6 juta. Uang itu Satim gunakan untuk membeli air keras hingga jaket Ojol.

“Sebanyak enam kali juga si eksekutor ini datang ke tempat kos korban. Tempat kos korban ini juga diberitahukan oleh si B tadi, mantan pacar tadi. Untuk survei ketiga, keempat, kelima, itu sebetulnya sudah mau dieksekusi, mau disiramkan air keras itu. Tapi, ternyata korban tidak ada di kos, sampai tiga kali itu,” katanya.

Lalu pada 24 Desember pukul 15.00 WIB Billy memberi tahu Satim bahwa Natasya sedang berada di kos untuk persiapan ke gereja. Satim kemudian datang ke kos Natasya di kawasan Baciro sekitar pukul 18.30 WIB.

“Sampai di depan pintu, pintu kos korban itu agak terbuka, pelaku langsung membuka pintu itu dan melihat si korban itu sedang selesai mandi, menggunakan handuk sedada gini. Langsung tidak ada kata apa-apa, langsung disiramkan air keras itu. Dan terkena mukanya dan sekujur tubuh. Kemudian, korban teriak, teriak keras. Akhirnya, pelaku langsung lari,” jelasnya.

Mahasiswi Yogya Disiram Air Keras di Malam Natal: Mata Masih Tak Bisa Melihat

Ilustrasi air keras. Foto: Shutter Stock

Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio membeberkan kondisi terkini Natasya, mahasiswi asal Ketapang, Kalimantan Barat, yang jadi korban penyiraman air keras di Yogyakarta.

Natasya disiram air keras oleh Satim, suruhan Billy, mantan pacar Natasya yang sakit hati karena diputus Agustus 2024 lalu.

“Masih dirawat intensif ya, karena memang lukanya bakar, luka bakarnya hampir, hampir semua (tubuh),” kata Probo di kantornya, Kamis (26/12).

Wajah, tangan, dada, hingga kaki Natasya terkena air keras. Bahkan bagian mata pun tak luput.

Terakhir kami cek ke korban, dia masih, belum (melihat),” bebernya.

Saat ini kondisi Natasya masih dirawat di ICU.

By admin