Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter individu dan, secara lebih luas, dalam pembangunan bangsa.
Sebagai fondasi utama, keluarga berperan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, dan nilai-nilai moral yang akan membentuk generasi penerus. Oleh karena itu, memperkuat institusi keluarga menjadi sangat krusial dalam upaya pembangunan bangsa yang berkelanjutan dan inklusif.
Momentum hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni hari ini adalah momentum penting untuk mendorong keluarga sebagai fondasi utama dalam pembangunan bangsa.
Digagas oleh Prof. Dr. Haryono Suyono pada era kepemimpinan Presiden Soeharto, peringatan Hari Keluarga Nasional, pertama kali diadakan pada tahun 1992 dan mendapatkan legitimasi formal pada 15 September 2014 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 Tahun 2014.
Hari Keluarga Nasional (Harganas) bukan sekadar simbol, melainkan sebuah momentum untuk mengingatkan pentingnya keluarga sebagai unit fundamental dalam membangun bangsa yang kuat dan sejahtera.
Hari Keluarga Nasional diperingati untuk menyoroti berbagai masalah kependudukan yang muncul pasca kemerdekaan. Pada masa itu, pernikahan usia muda menjadi fenomena umum yang menyebabkan tingginya angka kematian ibu dan bayi.
Situasi ini mendorong pemerintah untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya perencanaan keluarga yang baik. Melalui peringatan Harganas, diharapkan masyarakat semakin sadar akan peran penting keluarga dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Tanggal 29 Juni dipilih karena beberapa alasan sejarah yang signifikan. Pertama, tanggal ini menandai kembalinya para pejuang kemerdekaan ke keluarga mereka setelah perang. Pada 29 Juni 1949, Belanda mengembalikan kedaulatan Indonesia, dan para pejuang yang telah berjuang di medan perang akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga mereka.
Kedua, tanggal ini juga bertepatan dengan dimulainya Gerakan Keluarga Berencana Nasional (KB) yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membangun keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
Ketiga, peringatan ini juga dimaksudkan untuk menghormati perjuangan keluarga yang telah berkontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Pentingnya Keluarga dalam Pembangunan Bangsa
Keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat, tetapi memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan bangsa. Keluarga adalah tempat pertama di mana nilai-nilai moral, etika, dan budaya ditanamkan.
Karakter individu yang tangguh dan berkepribadian kuat biasanya dibentuk dalam lingkungan keluarga yang sehat dan harmonis. Oleh karena itu, penguatan institusi keluarga sangat penting dalam membangun bangsa yang berkarakter dan berdaya saing tinggi.
Hari Keluarga Nasional juga bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas antar-anggota keluarga. Keluarga yang harmonis dan saling mendukung dapat menjadi sumber kekuatan yang luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Selain itu, keluarga yang kuat juga mampu memberikan kontribusi positif dalam komunitas dan masyarakat secara luas, sehingga memperkuat struktur sosial dan ekonomi bangsa.
Penguatan Program Keluarga Berencana
Salah satu aspek penting dari peringatan Hari Keluarga Nasional adalah penguatan program Keluarga Berencana (KB). Program ini pertama kali dicanangkan pada 29 Juni 1970 dan telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan demografi Indonesia.
Melalui program KB, pemerintah berupaya mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan mempromosikan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
Program KB juga berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mencegah pernikahan usia muda. Dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga, diharapkan masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait dengan jumlah anak dan jarak kelahiran.
Hal ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan keluarga secara individu, tetapi juga pada stabilitas dan pembangunan ekonomi nasional.
Penutup
Hari Keluarga Nasional bukan sekadar peringatan tahunan, melainkan sebuah refleksi mendalam tentang pentingnya peran keluarga dalam membangun bangsa yang kuat dan sejahtera.
Melalui peringatan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya membangun keluarga yang harmonis, sehat, dan berdaya. Penguatan program Keluarga Berencana dan upaya mengatasi persoalan stunting menjadi bagian integral dari visi ini.
Sebagai fondasi utama pembangunan bangsa, keluarga harus terus didukung dan diberdayakan. Peringatan Hari Keluarga Nasional menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kita bersama dalam menciptakan keluarga-keluarga yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan berkontribusi positif bagi kemajuan Indonesia.
Dengan demikian, melalui keluarga yang kuat, Indonesia dapat bergerak maju menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.