Wakil Menteri atau Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan rencana menggabungkan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke dalam tubuh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) masih terus berjalan.
Tiko, sapaan akrab Kartika, mengatakan rencana merger BUMN sektor pelayaran, pelabuhan, dan penyeberangan laut tersebut harus melalui proses kajian hukum dan kajian komersial.
“Masih dikaji, tenang. Kajiannya dulu, kajiannya dulu. Itu kajian hukum sama kajian komersial,” kata Tiko di Pelabuhan Tanjung Priuk, Minggu (29/12).
Tiko menargetkan proses kajian tersebut akan selesai pada kuartal I 2025. Target ini sama dengan integrasi 4 BUMN Karya yang akan digabung atau merger yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)-PT PP dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Brantas Abipraya (Persero) yang diharapkan selesai pada kuartal I 2025.
“Mungkin triwulan I lah, triwulan I,” kata Tiko.
Dalam kesempatan tersebut, Tiko memastikan tidak ada kendala atau masalah dalam proses merger ini. “Gak ada masalah. Cuma dapet view-nya menteri baru aja,” ujarnya.
Selain BUMN di sektor pelayaran dan penyeberangan laut, Kementerian BUMN juga berencana menggabungkan perusahaan pelat merah yang bergerak di industri perkeretaapian, yakni PT KAI (Persero) dengan PT INKA (Persero).