Mengompol di malam hari, umumnya masih dikatakan wajar hingga anak berusia 5 tahun. Ya Moms, seiring bertambahnya usia, kemampuan menahan buang air kecil dan besar ketika tidur anak akan semakin sempurna. Namun, apabila anak terlalu sering mengompol, artinya orang tua perlu memberikan perhatian khusus.
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Meitha P.E. Togas, SpA(K) mengungkap beberapa hal yang bisa orang tua lakukan agar anak tak terlalu sering mengompol.
Tips Mencegah Anak Ngompol di Malam Hari
Menurut dr. Meitha, hal paling utama agar anak tak sering mengompol di malam hari adalah pendampingan orang tua. Hal itu ia sampaikan dalam Media Briefing: Mengenalkan Toilet Training pada Anak, pada Selasa (24/12).
“Jadi, kalau di saat dia misalnya sebelum tidur mungkin, orang tua bisa antar anak untuk buang air kecil atau bisa mengamati jam-jam berapa anak itu tertidur, mau buang air kecil atau ngompol,” kata dr. Meitha.
Kemudian, orang tua idealnya harus memahami waktu-waktu tertentu anak buang air kecil.
Ketika jam buang air kecilnya tiba, ajaklah si kecil ke toilet. Hal ini juga harus dilakukan hingga anak menjelang tidur. Pastikan semua proses ini berjalan lancar dan anak merasa nyaman.
“Jadi jangan membiarkan anak itu untuk ke toilet sendiri karena namanya juga masih melatih dia untuk bagaimana dia bisa toileting atau tidak mengompol di malam hari,” tuturnya.
dr. Meitha menekankan pentingnya mengajarkan toilet training kepada anak secara bertahap. Misalnya, orang tua dapat memulai proses ini pada siang hari terlebih dahulu. Setelah anak terbiasa dan mampu buang air secara mandiri di siang hari, barulah toilet training pada malam hari dapat diperkenalkan.
“Bisa juga berlaku sebaliknya. Kalau dia di malam hari sudah bisa, baru orang tua bisa latih untuk di siang hari. Jadi, tidak boleh dilakukan sekaligus (siang dan malam),” tutur Dr. Meitha.
Meski begitu, orang tua sebaiknya tidak memaksa anaknya untuk memulai toilet training, ketika mereka sedang menghadapi stres, seperti akibat pindah rumah, sekolah atau kelahiran adik baru.
Kesiapan anak memulai toilet training juga tidak hanya berdasarkan usia, Moms. Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda-beda. Namun, di sisi lain secara umum toilet training dapat dimulai pada usia balita, yaitu antara 12 hingga 36 bulan. Masa di mana ketika, anak mulai mengeksplorasi lingkungan dengan cepat.
“Karena kita tahu, setiap anak memiliki kecepatan perkembangannya masing-masing. Karena itu disarankan untuk menunggu sampai anak menunjukkan karakteristik atau keterampilan tertentu yang dikenal sebagai tanda perkembangan,” pungkasnya.