YS (48), pria berkebutuhan khusus, yang juga pemulung sampah dikeroyok sejumlah remaja di Jalan Tanah Tinggi XII, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Jumat (27/12) lalu. Aksi pengeroyokan terekam kamera dan viral di media sosial.
Terlihat, aksi pengeroyokan dilakukan di sisi jalan dan saat arus lalu lintas sedang ramai. Ada dua remaja yang mengeroyok korban yang mengalami keterbelakangan mental.
Korban dan kedua pelaku mulanya terlihat sempat terlibat cekcok. Kemudian, kedua pelaku tiba-tiba mengeroyok korban hingga korban terkapar di jalan.
Setelah mengeroyok korban, kedua pelaku langsung pergi. Teguran dari sejumlah warga yang melihat kejadian itu pun tak digubris oleh kedua pelaku.
Kapolsek Johar Baru, Kompol Saiful Anwar, menyebut pelaku yang mengeroyok korban berinisial JJ dan AG. JJ sudah ditangkap oleh polisi dan dijadikan tersangka, sedangkan AG masih buron dan diburu oleh polisi.
“Yang kita amankan baru satu, yang satu lagi kita cari,” kata dia melalui pesan singkat pada Minggu (29/12).
Saiful menambahkan, korban menderita luka memar pada bagian wajah dan dada sebelah kanannya akibat dikeroyok oleh kedua pelaku. Diharapkan dalam waktu dekat AG dapat segera ditangkap.
“Memar pada muka dan dada sebelah kanan,” ujar dia.
Dihubungi terpisah, Kanitreskrim Polsek Johar Baru, AKP Rasid, mengatakan kedua pelaku sempat mengejek korban sebelum melakukan pengeroyokan. Ejekan itu membuat korban marah.
“Jadi karena ketemu orang kayak gitu diledek lah sama dia (pelaku). Ya marah lah biar pun dia orang kurang (keterbelakangan mental). Marah, dia akhirnya malah dijadiin mainan sama anak-anak itu,” ujar dia.
Rasid pun mengultimatum AG agar segera menyerahkan diri ke polisi untuk dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara itu, terhadap JJ, proses hukumnya bakal diterapkan sesuai umurnya. Sebab dia masih di bawah umur.
“Kalau kita bicara damai kan nanti setelah dua-duanya dapat, kita lihat lah niat baik dari tersangka minta maaf dan korban mau maafkan, kalau baru satu (ketangkap) ya nggak mungkin terjadi mediasi, pasti proses,” kata dia.