Selang satu jam setelah kecelakaan pesawat di Bandara Muan Korea Selatan, pesawat Air Canada Penerbangan 2259 mengalami insiden pendaratan di Bandara Internasional Halifax Stanfield.
Pesawat itu mengalami kerusakan pada roda pendaratan sehingga tergelincir di landasan pacu. Akibatnya, bagian kiri badan pesawat terbakar dan mesin terdengar menimbulkan suara keras.
Meski begitu, seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat tanpa korban jiwa.
Pesawat yang lepas landas dari Bandara Internasional St. John itu mendarat sekitar pukul 21.30 waktu setempat (AST) atau Minggu dini hari waktu GMT (29/12).
Penumpang yang berada di dalam pesawat, Nikki Valentine, bercerita bahwa salah satu ban pesawat tidak mengembang dengan benar saat mendarat.
“Pesawat mulai miring sekitar 20 derajat ke kiri. Kami mendengar suara keras, seperti tabrakan, saat sayap dan mesin pesawat tergesek di landasan,” ungkap Valentine kepada media lokal, CBC News.
Pesawat tergelincir cukup jauh di landasan pacu sebelum akhirnya berhenti.
Api terlihat muncul dari sisi kiri badan pesawat, dan asap mengepul melalui jendela, memicu evakuasi darurat.
Evakuasi Penumpang
Seluruh penumpang segera dikeluarkan dari pesawat dan dibawa ke hanggar untuk diperiksa oleh paramedis.
Valentine memperkirakan pesawat dengan kapasitas sekitar 80 penumpang itu hampir penuh. Proses evakuasi berlangsung cepat meski penuh ketegangan.
“Satu sisi pesawat terbakar, jadi semua orang buru-buru keluar, tetapi tetap terorganisasi,” tambah Valentine.
Meski tidak ada cedera serius, banyak penumpang terlihat terguncang akibat insiden tersebut.
Sebagai langkah antisipasi, Bandara Halifax Stanfield sempat menutup semua landasan pacunya usai insiden.
Namun, salah satu landasan pacu berhasil dibuka kembali pada Minggu dini hari.
Dalam pernyataan resmi, pihak bandara mengonfirmasi insiden tersebut melibatkan Air Canada Penerbangan 2259 yang dioperasikan oleh PAL Airlines.
Investigasi mengenai penyebab kecelakaan, termasuk masalah ban yang tidak mengembang sempurna, masih berlangsung.