Takeru “The Natural Born Crusher” Segawa menyebut kalah bukanlah pilihan dalam laga flyweight kickboxing kontra Thant Zin pada 27 September di ONE Friday Fights 81: Superbon vs. Nattawut.
Laga itu akan hadir di jam tayang utama Asia dari Lumpinee Stadium, Bangkok, dan menandai laga kedua di organisasi seni bela diri terbesar dunia bagi sang superstar Jepang yang sarat prestasi.
Takeru memulai debutnya pada awal Januari lalu dalam laga utama ONE 165, dan harus menerima kekalahan lewat keputusan mutlak dari sang Juara Dunia dua olahraga ONE Championship, Superlek Kiatmoo9, dalam salah satu laga paling seru tahun ini.
Untuk laga keduanya, sang petarung berumur 33 tahun awalnya dijadwalkan untuk melawan jagoan lokal Black Panther, tapi sang bintang Thailand harus mundur karena cedera. Alhasil, petarung muda bertalenta Myanmar Thant Zin hadir untuk menggantikannya di menit terakhir.
Takeru mengakui jika pergantian lawan membuat masa persiapannya terganggu, tetapi hal itu tak mempengaruhi motivasinya demi melawan salah satu atlet papan atas ONE dan membuktikan diri sebagai salah satu striker terbaik di planet ini.
“Tentu saja pergantian lawan yang kurang dari sebulan cukup berpengaruh, karena hal itu mengubah semua persiapan dan strategi.
“Ini adalah laga kembaliku dan yang kedua di ONE, jadi saya ingin meraih kemenangan pertama di ONE. Siapa pun musuhnya, saya hanya perlu meraih kemenangan untuk kembali menantang Superlek atau Rodtang [Jitmuangnon],” ujarnya pada onefc.com.
Meski mengincar pertandingan ulang melawan Superlek atau duel kontra Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang, “The Natural Born Crusher” tetap tak meremehkan Thant Zin.
Sebaliknya, Takeru menganggap lawannya sebagai seniman knockout yang bisa mengancam lewat kekuatannya. Latar belakang uniknya sebagai praktisi lethwei juga menjadi poin tersendiri.
“Dia adalah lawan yang suka meninju dengan segenap tenaga lewat satu pukulan. Datang dari latar lethwei, dia memiliki kekuatan fisik dan gemar meninju dengan tangan tergenggam, jadi saya harus mewaspadainya.
“Dia adalah petarung yang masih muda, jadi dia memiliki momentum. Saya akan mewaspadai hal itu sambil menunjukkan gaya permainanku. Dia adalah tipe petarung yang agresif, saya ingin menang lewat KO,” lanjutnya.
Di sisi lawannya, Thant Zin datang dengan dua raihan kemenangan knockout di ONE Friday Fights, dan menegaskan namanya sebagai salah satu talenta elite.
Namun, Takeru memiliki daya juang luar biasa yang bisa jadi modal untuk mengungguli petarung tertangguh manapun di dunia.
Jika penampilannya yang luar biasa melawan Superlek menjadi indikator, tentu layak jika dirinya disebut sebagai kickboxer paling tangguh di planet ini.
Sang megabintang Jepang menjelaskan tentang daya juangnya yang luar bisa untuk melewati rintangan.
“Sejak awal saya melihat pertarungan tidak sekadar sebagai pertandingan olahraga, tapi pertarungan hidup mati. Di laga terakhir misalnya, walau tulang saya patah atau otot saya terkoyak, saya bertarung dengan tekad untuk menjatuhkan lawan demi meraih kemenangan.
“Daya juangku untuk bertarung berbeda dengan petarung lain. Saya selalu berlaga dengan pola pikir kalau kekalahan adalah ujung, oleh karena itu saya bertarung habis-habisan demi meraih kemenangan,” pungkasnya.