Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU), Ali Masykur Musa menanggapi soal isu muktamar luar biasa (MLB) NU. Ia menyebutkan, jajaran pengurus NU di tingkat wilayah maupun cabang tak ada yang menyetujui.
“Tidak ada satu pun dari pengurus wilayah dan pengurus cabang NU se-Indonesia yang menyetujui, mau PCI (pengurus cabang istimewa) enggak ada satu pun,” kata Ali di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (23/12).
Ali menyebut, pergantian kepengurusan dilakukan melalui muktamar berdasarkan anggaran rumah tangga NU. Ia menilai, isu MLB NU itu adalah bagian dari framing yang dilakukan oleh oknum.
“Dengan demikian itu adalah bagian dari framing yang dilakukan beliau beliau,” ujarnya.
“Dan itu adalah ya biarkan masyarakat sendiri tapi secara legalitas struktural dari pusat sampai bawah tidak ada satu pun PW, PCI, PC yang menyetujui MLB NU,” tambah dia.
Muktamar Luar Biasa NU direncanakan digelar Januari 2025 mendatang. Salah satu rangkaian agenda yang sudah digelar ialah Pra-MLB NU di Jatim.
Namun, tak jarang tokoh yang menolak rencana ini. Terbaru, Putri Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, tidak setuju adanya Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU).
Yenny menilai, PBNU merupakan organisasi kemasyarakatan (Ormas), bukan partai politik. Dengan begitu, tidak perlu ada Muktamar Luar Biasa (MLB) NU.
“Buat saya, sikap saya jelas. Enggak perlu ada MLB-MLB-an,” kata Yenny di Kantor GP Ansor, Jakarta Pusat, Minggu (20/12).
“NU itu bukan organisasi politik. NU itu ormas. Kalau mau yang luar biasa-luar biasa itu tempatnya di organisasi politik. Jadi di NU enggak usah ada MLB-MLB-an,” tegasnya.