Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa menepati janjinya menjadikan Rumah Dinas Wali Kota Palembang yang berada di Jalan Tasik No 12A Palembang sebagai rumah rakyat.
Melalui konsep yang sangat sederhana dengan memberikan ruang tanpa batas antara masyarakat dan pejabat, tentunya hal ini menjadikan terobosan baru sosok Pj Wali Kota yang ingin mempersembahkan pengetahuan mengenai sejarah rumah dinas Wali Kota ini.
Ratu Dewa menyebutkan ide untuk menjadikan rumah dinas sebagai rumah rakyat setelah anak perempuannya bertanya apakah Rumah Dinas Wali Kota untuk dapat berswafoto dan melihat-lihat suasana di dalamnya.
“Ide ini muncul ketika anak perempuan saya bertanya kepada saya. ” Ayah bolehkah saya dan teman-teman berkunjung ke rumah dinas Wali Kota untuk berfoto dan melihat-lihat suasana yang ada di dalam. Sontak yang ada dipikiran saya kenapa anak saya harus meminta izin ke saya untuk sekadar masuk dan berkunjung ke dalam,”kata dia, saat meresmikan pembangunan Rumah Dinas Wali Kota sebagai Rumah Rakyat, 16 Juni 2024.
“Maka dari itu, kutipan kalimat tersebut saya aplikasikan bersama teman-teman OPD untuk membuat sebuah karya bersejarah di rumah dinas Wali kota ini menjadi sebuah rumah rakyat yang fungsinya menghilangkan batasan antara masyarakat dan pejabat,”tambah dia.
Menurut Ratu Dewa kondisi rumah yang sudah 15 tahun ini belum pernah di rehab sudah saatnya mendapatkan sentuhan tanpa harus menghilangkan nuansa bersejarah.
“Mungkin dalam benak kita semua, kenapa di dalam rumah ini ada patung gajah saya langsung bertanya kepada ahli sejarah dan orang-orang tua kita ternyata tempat ini di tahun 1921-an di saat masih adanya penjajahan Belanda Ini adalah tempat dan area kawasan peliharaan kebun binatang
Dengan bertepatan dengan hari jadi kota Palembang ke-1341 dirinya meresmikan serta membangun rumah dinas Wali Kota menjadi rumah rakyat kota Palembang.
“Ini merupakan impian kami berdua bersama sebagai tempat berdiskusi masyarakat dan kaum milenial guna menyampaikan aspirasi mereka. Kami persilakan kepada semua elemen masyarakat, tetap pada konsep awal ini guna melakukan pendekatan pada generasi z dan milenial,”kata dia.
Meski begitu, Ratu Dewa mengaku dalam pembangunan ini tata ruang bangunan asli cagar budaya yang ada di dalam akan dipertahankan karena itu memiliki nilai bersejarah tinggi. Mengenai masalah pengerjaannya, diperkirakan estimasinya 6 bulan kalender 180 hari.
“Kita ketahui space halaman yang ada disini kan luas maka dari itu sangat berpotensi sekali sebagai ruang diskusi. Nantinya fasilitas di sini akan bisa dinikmati jika sudah selesai mulai dari wifi yang ada diluar lingkungan ruang kerja Wali kota, selebihnya tempat terbuka dan lainnya bisa dinikmati oleh masyarakat,” tutupnya.